Tiba-tiba Habib Rizieq Singgung Ormas Berlagak Preman? Soroti Pejabat yang Melindunginya: Enggak Peduli Pembinanya!
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com - Habib Rizieq Shihab telah mendengar keresahan masyarakat akhir-akhir ini akibat keonaran dilakukan oleh preman berpakaian organisasi masyarakat (ormas).
Habib Rizieq menyoroti adanya kekacauan dilakukan sekelompok berpakaian ormas, namun bersikap preman seolah-olah semakin leluasa dan tak kunjung dibubarkan oleh pemerintah.
Menurut Habib Rizieq, pemerintah saat ini dinilai sangat lembek dalam menangai preman berkedok ormas karena tidak lepas dari dugaan peran pejabat yang berkuasa.
"Sebenarnya sudah sangat jelas, karena banyak dari ormas-ormas preman tadi kalau pembinanya itu para pejabat, gimana itu ceritanya?," kata Habib Rizieq Shihab kepada Arie Untung dikutip tvOnenews.com dari podcast YouTube Cerita Untungs, Selasa (6/5/2025).
Habib Rizieq kembali mengingat masa upaya pemerintah Indonesia agar FPI tidak mempunyai legal standing menjadi ormas keagamaan dengan dalih kerap melanggar secara hukum.
FPI juga mendapat penilaian dari pemerintah karena selalu mengganggu ketertiban umum dan keamanan di linkungan masyarakat, sehingga dibubarkan pada 30 Desember 2020.
Alhasil, HRS sapaan akrabnya menanyakan, mengapa ormas yang dianggap berkelakukan preman dibiarkan tanpa aksi serius seperti membubarkan FPI.
Habib Rizieq Singgung Dugaan Pejabat Lindungi Ormas Berkelakuan Preman
- Antara/Hafidz Mubarak A
Ia menumpahkan spekulasinya terkait aksi mengarah pada premanisme akhir-akhir ini dengan atas nama ormas dinilai ada dugaan pihak pejabat yang melindungi hal tersebut.
"Kenapa mesti takut? Nah, ini yang jelas-jelas preman mengganggu masyarakat, mengganggu ketenangan usaha, investasi, kalau masih berupa oknum tapi organisasi tersebut secara umum bagus, cuma ada oknum yang enggak baik, ya sudah (oknumnya) tangkap, penjarakan," bebernya.
Ia mengatakan, banyak ormas terstruktur dan mencerminkan organisasi karena diduga memiliki pembina dari pejabat, namun berbuat onar rentan mendapat perspektif buruk dari masyarakat.
"Di berbagai daerah sok jago, di berbagai daerah jadi tukang peras, di berbagai daerah meresahkan masyarakat tetap bubarkan, enggak peduli pembinanya!," ucapnya.
Ia sangat mengkhawatirkan apabila ada pejabat berperan di dalam ormas berkelakuan preman, sebaiknya mengundurkan diri agar tetap mendapat citra positif dari masyarakat.
"Maka itu sekarang saya minta pejabat-pejabat tinggi, termasuk presiden sekalipun kalau namanya masih tercantum sebagai pembina-pembina di organisasi semacam ini, segera tarik itu nama, itu akan memalukan si pejabat karena ke depan rakyatnya sudah muak dengan yang begini," tukasnya.
Kehebohan ormas seperti premanisme kian mencekam karena melibatkan Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules Rosario Marshal, mantan Gubernur Jakarta, Sutiyoso, dan mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn.) Gatot Nurmantyo.
Awal mula kekisruhan ini berlangsung dari tanggapan Sutiyoso alias Bang Yos selaku Purnawirawan TNI mendukung Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian melakukan revisi Undang-Undang Ormas.
Sutiyoso kemudian menceritakan aksi premanisme semasa ia menjadi Panglima Komando Distrik Militer (Kodam) Jaya pada periode 1996-1997 dan Gubernur Jakarta era 1997-2007.
Sutiyoso memberikan opini kebanyakan aksi premanisme dilakukan oleh ormas mengenakan pakaian loreng dan baret merah.
Hercules yang mendengar opini Sutiyoso seketika menunjukkan amarahnya, bahkan menyebut Purnawirawan TNI itu sudah berbau tanah.
Jenderal (Purn.) Gatot Nurmantyo dengan tegas membela Bang Yos. Namun, amarah Hercules memuncak kepada mantan Panglima TNI itu.
Polemik tersebut akhirnya merembet dan mengundang spekulasi tajam dari beberapa pihak. Meski begitu, Hercules coba mengajak damai kepada Gatot.
Terkini, Bang Yos selaku mantan Wakil Komandan Kopassus akhirnya kembali muncul dan memaafkan Hercules yang berani tampil di hadapan publik.
"Saya menghormati kesadaran dia untuk minta maaf, saya ini orang tua, saya mengabdi kepada negara lama di pemerintahan sipil dan TNI dan kalau dia minta maaf sama saya, saya terima," ujar Bang Yos dikutip, Selasa.
"Kalau dia minta maaf sama saya, saya terima. Tetapi juga selayaknya juga dia minta maaf kepada Jenderal Purnawirawan Gatot," tandas Bang Yos.
(hap)
Load more