Perintah Allah tentang Bumi: Amanah yang Harus Dijaga Umat Islam
- pexels
Artinya: Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.(QS. Al-A’raf: 56)
Larangan Merusak dan Perintah Memakmurkan
Islam mengecam segala bentuk perusakan lingkungan, baik yang terlihat maupun yang tidak. Penebangan hutan liar, pencemaran air, udara, eksploitasi berlebihan, hingga pemborosan energi, semuanya masuk dalam kategori “fasad fil ardh” (kerusakan di bumi).
Sebaliknya, Islam mendorong umatnya untuk memakmurkan bumi (i'mar al-ardh) dengan menanam pohon, menjaga keseimbangan ekosistem, serta membangun peradaban yang ramah lingkungan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Jika kiamat terjadi sementara di tangan salah seorang dari kalian ada bibit tanaman, maka jika ia mampu menanamnya sebelum kiamat datang, hendaklah ia menanamnya.” (HR. Ahmad)
Namun sayangnya, di zaman modern, manusia justru semakin abai terhadap amanah ini. Maka kadang terjadi banjir, polusi, perubahan iklim, dan bencana ekologis lainnya.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Artinya: Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar-Rum: 41)
Ayat ini adalah pengingat agar manusia tidak sombong dalam mengelola alam dan selalu mengembalikan segalanya pada aturan dan tuntunan Allah.
Menjaga Bumi = Bagian dari Iman
Menjaga kebersihan, hemat air, mengurangi sampah plastik, menanam pohon, hingga bersikap bijak terhadap lingkungan adalah wujud nyata dari keimanan. Seorang Muslim yang benar-benar taat tidak akan tega merusak bumi yang Allah percayakan kepadanya.
Load more