Prihatin dengan Kondisi Lingkungan saat Ini, Tiga Seniman Teriakkan Kritik Lewat Pameran “J+ Art Awards: Living Lines”
- tim tvOne - Sri Cahyani Putri
Yogyakarta, tvOnenews.com – Bukan hanya indah untuk dinikmati secara visual, pameran bertajuk “J+ Art Awards: Living Lines” yang dibuka pada Jumat (5/12) sore di ARTOTEL Suites Bianti juga syarat akan kritik ekologis tentang hubungan manusia dengan lingkungan.
Memamerkan karya dari tiga seniman, yaitu Becky Karina, Oceu Apristawijaya, dan Uce Alamsyah Lubis, J+ Art Awards: Living Lines menampilkan kegelisahan setiap seniman akan kondisi lingkungan saat ini melalui pendekatan visual yang berbeda-beda.
Becky Karina menampilkan karyanya yang berjudul “Resting Where Imagination Blooms”. Karya ini disebutnya lahir dari ruang keheningan dan membuahkan proses kreatif yang personal.
“Proses ini banyak melihat unsur daun, bunga, kalau kita mikroskop detail. Itu saya coba tuangkan,” terangnya.
Sementara itu, seniman lain yaitu Oceu Apristawijaya memamerkan empat karyanya dalam ekshibisi ini. Karya-karyanya yang berjudul “Tumblrearth”, “Urban Forest”, “Restoration”, dan “Waiting for the Rain” berbicara tentang relasi antara manusia dan alam.
“Manusia bagian dari alam ini, tapi kadang merasa lebih di atas. Seperti sekarang ini, akibatnya banjir di Sumatra," tutur Oceu.
Walaupun mengkritisi secara tajam, namun Oceu tetap menampilkan optimisme melalui karyanya. Warna-warna dalam lukisannya menjadi penanda harapan bahwa manusia akan peka terhadap alam.
“Secara makna, setiap yang kelam ada harapan. Ada warna itu (dalam karya yang dihadirkan),” ungkapnya.
Seniman terakhir, Uce Alamsyah Lubis atau dikenal dengan nama Oetje Lamno menghadirkan “The Mind of Attraction” dan “Fatamorfosa” sebagai dua karya yang dipamerkan dalam J+ Art Awards: Living Lines. Kedua karyanya ini memberikan pengalaman visual penuh resonansi emosional yang membuat orang tidak hanya mengagumi keindahannya, namun juga merenung.
“Kesulitannya tentang pemahaman spiritualisme. Saya butuh waktu sekitar dua tahun. Spiritualisme sebelum orang menyebut agama sudah eksis dulu. Itu yang saya kumpulkan untuk membuat karya seni,” jelas Oetje.
General Manager ARTOTEL Suites Bianti Yogyakarta, Reza Farhan sangat senang karena pihaknya dapat memberikan ruang bagi para seniman. Dia juga menyatakan bahwa pembukaan J+ Art Awards: Living Lines menjadi momen penting bagi hotel.
Load more