Materi Khutbah Jumat Terbaru 18 April 2025: Dampak Mengerikan Tidak Membaca Al-Quran sejak Bertahun-tahun
- Pixabay
tvOnenews.com - Al-Quran merupakan kitab yang wajib diamalkan oleh umat Islam. Hal ini akan menjadi pembahasan menarik teks khutbah Jumat.
Dalam teks khutbah Jumat singkat ini, materi mengenai pengamalan Al-Quran sudah menjadi aspek yang harus dilakukan sehari-hari oleh umat Muslim.
Sebab, Al-Quran berisi firman Allah SWT sebagaimana menjadi petunjuk hidup bagi umat manusia agar tidak tersesat di dunia.
Terlepas dari itu, Al-Quran juga berfungsi sebagai sumber landasan pendidikan dalam agama Islam. Artinya, cara memperkokoh syariat dengan membaca dan mengamalkan Al-Quran.
Nahasnya, banyak sekali umat Muslim yang saat ini telah melupakan Al-Quran. Ada yang meninggalkan karena sibuk bekerja dan aktivitasnya, ada juga sengaja tak membaca sampai bertahun-tahun.
Maka dari itu, tvOnenews.com ingin sekali mengingatkan umat Muslim agar tetap berpegang teguh dengan membaca Al-Quran akan dibahas dalam teks khutbah Jumat singkat ini.
Ada pun materi tentang Al-Quran dalam teks khutbah Jumat singkat ini bisa menjadi rekomendasi khatib saat waktu kultum dalam pelaksanaan shalat Jumat, 18 April 2025.
Judul teks khutbah Jumat dari materi ini bertajuk "Dampak Mengerikan Tidak Membaca Al-Quran sejak Bertahun-tahun".
Teks Khutbah Jumat Tema Dampak Mengerikan Tidak Membaca Al-Quran sejak Bertahun-tahun
- iStockPhoto
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَكْرَمَنَا بِالْإِسْلَامِ، وَأَعَزَّنَا بِهِ قُوَّةً وَإِيْمَانًا، وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِنَا فَجَعَلَنَا أَحِبَّةً وَإِخْوَانًا، وَأَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، أَنْزَلَ كِتَابَهُ هُدًى وَرَحْمَةً وَتِبْيَانًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، هَدَى اللهُ بِهِ مِنَ الضَّلَالَةِ، وَعَلَّمَ بِهِ مِنَ الْجَهَالَةِ، وَأَعَزَّ بِهِ بَعْدَ الذِّلَّةِ، وَكَثَّرَ بِهِ بَعْدَ القِلَّةِ، صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِينَ كَانُوا لَهُ عَلَى الْحَقِّ إِخْوَانًا وَأَعْوَانًا؛ أَمَّا بَعْدُ.
عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
Hadirin sekalian yang dirahmati Allah
Marilah kita senantiasa memuji dan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Maha Pemberi, Maha Pengampun, dan Maha Penyayang untuk kita semua, sehingga kita masih dapat berkumpul dengan sehat dan bahagia di masjid tercinta ini.
Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita sepanjang hayat, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umat beliau hingga hari kiamat.
Jemaah shalat Jumat rahimahumullah
Al-Quran adalah cahaya, petunjuk hidup, dan obat hati. Tanpa Al-Quran, ibaratnya hidup seorang Muslim akan kering, gersang, dan penuh kegelapan.
Sayangnya, banyak di antara kita yang bertahun-tahun melupakan membaca Al-Quran, baik karena kesibukan dunia ataupun kelalaian iman.
Khatib sedikit mengingatkan apa saja bahaya dan dampak tidak membaca Al-Quran. Sebab, Al-Quran merupakan kitab sebagai pedoman hidup kita sehari-hari.
Beberapa bahaya yang harus menjadi pengingat bagi kita agar kembali berusaha meningkatkan amalannya dengan membaca Al-Quran sebagai berikut:
1. Hati Menjadi Keras dan Gelap
Bahaya tidak membaca Al-Quran akan menuntun hati seseorang telah keras dan gelap, sebagaimana dalam dalil Al-Quran melalui redaksi Surat Al-Hadid Ayat 16, Allah SWT berfirman:
اَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِ اللّٰهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّۙ وَلَا يَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْاَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْۗ وَكَثِيْرٌ مِّنْهُمْ فٰسِقُوْنَ
Artinya: "Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (Al-Quran), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diberi kitab, kemudian berlalu masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras." (QS. Al-Hadid, 57:16).
Tanpa sentuhan Al-Quran, hati kita mengeras seperti batu. Ia menjadi sulit menerima nasihat, mudah marah, penuh penyakit hati seperti sombong, dengki, dan cinta dunia berlebihan.
2. Kehilangan Petunjuk Hidup
Seseorang akan merasa kehilangan petunjuk arah hidupnya dan tidak mengetahui arahnya mau ke mana, Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Isra’ Ayat 9:
اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًاۙ
Artinya: "Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa bagi mereka ada pahala yang sangat besar." (QS. Al-Isra, 17:9).
Mereka yang jauh dari Al-Quran akan kehilangan arah hidup, sehingga mudah terperosok ke dalam dosa dan kesesatan.
Al-Quran adalah kompas yang menuntun setiap langkah kita dalam menghadapi ujian dunia.
3. Dijauhkan dari Rahmat Allah
Orang yang bertahun-tahun telah melupakan Al-Quran akan jauh dari rahmat Allah SWT. Dalam hadis riwayatnya, seraya Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia, yaitu Ahlul Quran." (HR. Ahmad, no. 11807; hasan)
Dalam hal ini, siapa yang berpaling dari Al-Quran, akan terasing dari golongan istimewa ini.
Cobalah kita membayangkan, betapa ruginya jika kita dijauhkan dari rahmat Allah hanya karena kita sendiri enggan berinteraksi dengan kitab suci-Nya.
Ibadallah,
Orang yang melupakan Al-Quran tentunya akan mendapatkan peringatan keras dari Rasulullah SAW.
Pada hari kiamat kelak, Rasulullah SAW akan mengadukan umatnya yang meninggalkan Al-Quran. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Furqan Ayat 30:
وَقَالَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا
Artinya: Rasul (Nabi Muhammad) berkata, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Quran ini (sebagai) sesuatu yang diabaikan." (QS. Al-Furqan, 25:30).
Meninggalkan Al-Quran bukan sekadar tidak membaca, melainkan juga tidak mengamalkan, tidak merenungkan, dan tidak menjadikannya pedoman hidup.
Ma'asyiral muslimin rahimahumullah
Lantas, bagaimana solusi cara kita mengajak kembali kepada diri sendiri maupun orang lain agar selalu membaca Al-Quran?
Belum terlambat untuk kembali. Mulailah dari langkah kecil walaupun sederhana, tetapi sangat bermakna bagi kita untuk senantiasa menjadi tameng dan melimpahkan pahala melalui Al-Quran.
Kita bisa membuat langkah yang sederhana, minimal membaca satu ayat setiap hari, menghadiri halaqah atau majelis ilmu untuk memperbaiki bacaan dan memperdalam pemahaman.
Kemudian, kita bisa menetapkan target sederhana, seperti khatam Al-Quran setahun sekali, agar tidak terbebani.
Kaum muslimin rahimahumullah
Demikianlah khutbah pertama disampaikan secara ringkat pada kesempatan kali ini. Mari kita evaluasi diri sebelum ajal datang menjemput. Hubungan kita dengan Al-Quran adalah cermin hubungan kita dengan Allah.
Jangan lupa kita senantiasa berdoa kepada Allah SWT, minimal membacanya seperti ini sebagai berikut:
"Ya Allah, lunakkanlah hati kami dengan Al-Quran, hiasilah akhlak kami dengan Al-Quran, jadikanlah Al-Quran cahaya dalam hidup kami."
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang membaca, memahami, mengamalkan, dan mencintai Al-Quran hingga akhir hayat. Amin ya Rabbal 'alamin.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
(hap)
Sumber Referensi: Quran Kementerian Agama RI, NU Online, Rumaysho, dan berbagai sumber lainnya.
Load more