Ustaz Adi Hidayat Anjurkan jika Susah Shalat Tahajud, Mulai Sekarang Amalkan ini agar Rezeki Datang dari Segala Penjuru

tvOnenews.com - Shalat Tahajud memberikan kemudahan bagi umat Muslim ingin memperoleh aliran rezeki secara mutlak.

Keutamaan shalat Tahajud berupa memberikan rezeki sangat populer bagi umat Muslim seluruh dunia.

Namun, shalat Tahajud akan menuntun seorang mukmin apakah kuat menjalaninya di setiap sepertiga malam apabila ingi meraih rezeki seluas samudera dengan mudah.

Sebagai pendakwah karismatik, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa, cara meraih rezeki sangat beragam, tidak selalu tentang menunaikan shalat Tahajud.

Sumber :

• Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official

Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyarankan, seorang mukmin bisa mengerjakan amalan sekiranya memiliki keutamaan rezeki, jika tidak kuat mengerjakan shalat Tahajud akibat kelelahan.

UAH mengatakan, satu amalan ini mampu menggantikan peran Tahajud untuk membuat rezeki tidak perlu dicari lagi, tetapi keberkahan akan menghampiri seseorang yang mengamalkannya.

Lantas, seperti apa amalan pengganti posisi shalat Tahajud mengundang aliran rezeki? UAH membocorkan hal ini sebagai berikut.

Amalan Pembuka Rezeki selain Shalat Tahajud

Sumber :

• iStockPhoto

Disadur tvOnenews.com dari channel YouTube Adi Hidayat Official, Sabtu (29/3/2025), UAH memaparkan amalan pengundang rezeki kerap kali disandingkan dengan Tahajud.

UAH mendukung Tahajud sebagai cara ampuh meraih rezeki. Allah SWT langsung mengguyur keberkahan seorang hamba-Nya dari tak disangka-sangka, hanya perkara menunaikan ibadah sunnah malam.

"Maka Allah akan jamin, orang yang benar tahajudnya, mendekat kepada Allah, Allah akan angkat karir pekerjaan di tempat yang terbaik," kata UAH.

Seorang mukmin sibuk bekerja untuk mencari nafkah harus banting tulang demi menghidupkan keluarganya. Dengan pekerjaannya mampu memberikan rezeki.

Pekerjaan merupakan salah satu aspek menyalurkan bagaimana cara mendapat rezeki, meskipun harus membutuhkan pikiran dan tenaga sebagai bentuk ikhtiar dan tawakal.

Hanya perkara Tahajud, Allah SWT akan memberikan kemudahan bagi seorang hamba menghidupkan setiap malam-malamnya dengan memperbanyak amalan dan ibadah daripada mengutamakan istirahat.

"Setiap dia beraktivitas dia akan dibimbing oleh Allah. Orang yang dibimbing Allah itu selain mudah aktivitasnya, juga mendapat berkah apa yang ia kerjakan," jelas UAH.

Berdasarkan tafsir dari Surat Al-Isra Ayat 79, setiap orang mukmin mengerjakan shalat Tahajud akan diangkat derajat setinggi-tingginya oleh Allah SWT.

Keutamaan Tahajud mampu melindungi seseorang dari niat buruk orang lain mengarah kepada dirinya. Hal ini tidak lepas dari keistimewaan ibadah malam mampu mengangkat derajatnya.

"Kalau ada yang mengganggu dalam aktivitasnya, ada yang cemburu ingin menyingkirkan, menyungkurkan, maka Allah langsung yang membantunya, tanpa perantara," terangnya.

Nahasnya, tidak semua orang bisa mengerjakan Tahajud secara istiqamah. Terkadang, ada dari mereka mengeluh karena kekurangan waktu istirahat setiap harinya.

Keluhan tersebut membuat seseorang tidak rutin menunaikan Tahajud, sehingga sangat sulit mendapat guyuran rezeki dari Allah SWT.

Oleh karena itu, UAH tidak menginginkan rezeki seorang mukmin, terkhusus para jemaahnya terputus begitu saja, hanya perkara tidak sanggup Tahajud karena membutuhkan tidur lebih lama.

Direktur Quantum Akhyar Institute itu menekankan, amalan pengundang rezeki paling ampuh selain Tahajud dilakukan pada pagi hari.

"Tentu saja ada shalat Dhuha berkaitan dengan persoalan rezeki," ungkap dia.

UAH menegaskan, shalat Dhuha hanya salah satu di antara meraih rezeki. Ada amalan lain juga memiliki keistimewaan mengundang rezeki secepat kilat, bahkan kekuatannya begitu dahsyat.

Amalan tersebut, kata UAH, adalah shalat Nafilah. Keistimewaannya tidak sekadar bermanfaat untuk dunia saja, tetapi juga berdampak di akhirat kelak.

Allah SWT akan membantu seorang hamba-Nya jika mengalami persoalan dunia yang tak kunjung diselesaikan dengan baik, contohnya tidak pernah merasakan rezeki selama menjalani kehidupannya.

"Jadi, faidah menunaikan shalat Nafilah ini selain menghadirkan pahala akhirat, wasilah untuk mendekat kepada Rasulullah, di antaranya bisa mengentaskan persoalan dunia kita, terkait dunia kita, terkait dengan kebutuhan tertentu sesuai dengan nilai sifat shalat," terangnya.

UAH menuturkan shalat Nafilah merupakan cakupan shalat sunnah secara keseluruhan. Persoalan hukumnya tidak bersifat wajib, apabila dikerjakan mendapat pahala, jika menunaikan tak masalah.

Dikutip dari Orami dan Quran Kemenag RI, rezeki setiap makhluk hidup telah mempunyai ukurannya masing-masing. Mereka tidak bisa membantah keberkahannya atas ketetapan dari Allah SWT.

Penjelasan ketetapan rezeki setiap makhluk hidup telah diabadikan dalam Surat Hud Ayat 6, Allah SWT berfirman:

وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

Artinya: "Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhulmahfuz)." (QS. Hud, 11:6)

Mereka mendapat anjuran wajib usaha sebagai jalan ikhtiar dan tawakalnya bagaimana kehidupannya selalu bergelimpangan rezeki didatangkan dari segala arah.

(far/hap)