Ketika Ramadhan Berakhir Malah Semarakkan Lebaran Berhari-hari, Gus Baha Tegaskan Ternyata Bisa Pengaruhi ini
- Instagram/@ngajionline_gusbaha
Ia mempertanyakan terkait silaturahmi adalah ibadah terbaik. Pernyataan ini berarti sama saja terlalu mengagung-agungkan lebaran.
"Memang termasuk kebaikan, tapi ibadah terbaik adalah kerja," tuturnya.
Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menjadi teringat dari sosok almarhum guru tercintanya, KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen di setiap momentum lebaran.
Gus Baha mengakui Mbah Moen bukan orang sembarangan, bahkan menjadi ulama terpandang di wilayah Indonesia.
Namun, Mbah Moen tetap lebih mengutamakan ibadahnya saat kebaran dengan melakukan berdagang atau berniaga.
"Ketika makan di rumahnya, yang ia (Mbah Moen) makan adalah uang hasil jualannya," ucap Gus Baha.
Pendakwah kelahiran asal Rembang ini menuturkan Mbah Moen selalu jualan pecel, terkhusus target pembelinya adalah para santri.
Tak hanya Mbah Moen, Gus Baha meneladani sosok ayahnya, KH Nursalim ketika lebaran, tidak pernah terlihat begitu bahagia, walaupun momentum ini menandakan hari raya kemenangan.
"Bapak saya juga begitu. Betapa besarnya bapak, sekalinya di rumah biasa," tandasnya.
(hap)
Load more