Mbah Moen Anjurkan Tolong Habis Shalat Maghrib Lakukan 4 Amalan ini, Rezeki Seketika Datang Bertubi-tubi dan Utang Lunas
- Kolase NU Online & Freepik
tvOnenews.com - Shalat Maghrib adalah salah satu ibadah wajib yang waktu pelaksanaannya, menjadi momen terbaik mengisi amalan.
Kebanyakan umat Muslim mengisi amalan di waktu shalat Maghrib, terdiri dari dzikir, tasbih, tahmid, Ayat Kursi, dan sebagainya.
Setiap amalan memiliki keutamaannya tersendiri, baik dikerjakan sebelum dan setelah shalat Maghrib.
Salah satu amalan ini merupakan ijazah dari almarhum Mbah Moen di semasa hidupnya. Ia membagikan bacaannya agar kehidupan seseorang dilimpahkan rezeki, bahkan utang yang menggunung bisa lunas.
Sebagai ulama besar, Mbah Moen mengatakan ijazah amalan ini memiliki empat bacaan, mampu mendatangkan rezeki dan utang langsung lunas. Minimal bergetar setiap setelah shalat Maghrib.
- Freepik
Lantas, apa saja empat amalan setelah shalat Maghrib untuk menggetarkan rezeki dan menuntaskan utang?
Dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube NU Online, Kamis (20/2/2025), salah satu murid sekaligus santri Mbah Moen, KH Izzuddin membagikan amalan dari Mbah Moen.
KH Izzuddin mengatakan amalan ini berbentuk Wirid, namun bacaannya sebagai ijazah yang diberikan dari guru tercintanya, Mbah Moen.
Amalan mengundang rezeki ini, kata KH Izzuddin, wajib dibaca setidaknya setelah shalat Maghrib.
Sebenarnya tidak hanya Maghrib, empat bacaan Wirid dari ijazah Mbah Moen bisa bergetar setiap setelah shalat Subuh.
Ijazah amalan ini selalu menggema di fikiran KH Izzuddin, bahkan sampai-sampai mengamalkannya, karena percaya keampuhannya bisa mengubah hidupnya.
Ia mengakui tidak pernah lelah membaca empat Wirid tersebut, apalagi tak putus sama sekali setelah menunaikan shalat Maghrib.
"Dulu saya diijazahi Mbah Moen. Sudah saya amalkan mulai saya umur 20 tahun sampai umur 75 tahun masih saya amalkan," ucap KHH Izzuddin.
Wirid bermakna untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Amalan ini merupakan nama lain dari bacaan dzikir.
Namun, Wirid dari Mbah Moen berbeda, bisa memberikan arti yang mendalam dan menyadarkan betapa besarnya risiko yang dihadapi, apabila memiliki utang tapi tidak mampu membayarnya.
"Ini dilaksanakan, ibarat hikmahnya daripada utang mending mengutangi," katanya.
Ijazah dari Mbah Moen yang satu ini mengingatkan anjuran membaca Wirid atau Dzikir setelah shalat, sebagaimana perintah tercantum dalam redaksi Surat Qaf Ayat 39-40, Allah SWT berfirman:
فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوْبِ ۚ, وَمِنَ الَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَاَدْبَارَ السُّجُوْدِ
Artinya: "Maka, bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah seraya bertahmid (memuji) Tuhanmu sebelum terbit dan terbenamnya matahari. Bertasbihlah pula kepada-Nya pada sebagian malam hari dan setiap selesai shalat." (QS. Qaf, 50:39-40)
Lebih lanjut, KH Izzuddin menjelaskan guru tercintanya itu, lebih menekankan ijazah darinya dibaca ketika terlilit utang, yang sekiranya sudah sulit dibayar karena terbentur ekonomi.
Ia mencontohkan orang yang utang dari pinjaman online (pinjol) dan sebagainya, sangat dianjurkan mengisi empat bacaan Wirid yang dibagikan Mbah Moen.
Ia mengaku kehidupan keluarganya sangat bahagia, berkat dari ijazah Mbah Moen, dengan catatan diamalkannya secara rutin tidak boleh terputus.
"Semenjak saya berkeluarga sampai sekarang enggak punya utang. InsyaAllah cukup, padahal saya nggak punya lahan sawah, nggak punya," ungkapnya.
KH Izzuddin yang saat itu mengisi ceramah di sebuah acara tausiyah, mampu memikat para jemaah untuk mengikuti kebiasaannya setelah shalat Maghrib.
"Boleh, boleh. Itu boleh banget kok, boleh," respons KH Izzuddin tersenyum bahagia.
Ia tidak menyangka ijazah Wirid Mbah Moen sangat bermanfaat untuk kehidupannya, bahkan mengakui tak akan melupakan jasa ulama asal Rembang itu.
"Mungkin barokah dari guru-guru saya. Jadi, orang yang dengan guru, dengan ulama dekat, insyaAllah berkah. Yang membawa berkah itu ulama," tuturnya.
"Jadi sering-seringlah sowan kepada ulama. Itu kalau ingin mendapat barokah. Saya ke tempat guru saya kan setahun minimal tiga kali, di Sarang (Rembang)," ajak dia.
"Ini kalau ibarat HP kan ngecas (baterai), makanya kalau santri kuno senang kalau rumahnya dikunjungi ulama. Jadi bisa lebih dekat ulama," tambahnya lagi menjelaskan.
Sementara, Mbah Moen pernah menyampaikan beberapa bacaan Wirid yang dimaksud oleh KH Izzuddin dalam suatu ceramahnya.
Ulama besar bernama asli KH Maimoen Zubair ini menganjurkan setidaknya setelah shalat Maghrib, pertama kali mengisi kalimat Asmaul Husna berupa Ya Latief sebanyak 129 kali.
"Selain membaca Ya Latief, ada juga doa yang harus dibaca setelah melaksanakan sholat fardhu dan itu cukup mudah untuk dihafal," lanjut Mbah Moen.
Guru kesayangannya Gus Baha ini mengatakan setelah Ya Latief, wajib membaca salah satu ayat suci Al Quran, minimal sebanyak 9 kali. Anjurannya berdasarkan dari Rasulullah SAW.
"Allahu latifun bi’ibaadihi yarzuqu mansyasya’ wahuwal qowiyul aziz Allahumma inni as’aluka rizqon halalan katsiron thoiyiban," tutupnya.
Amalan Wirid Setelah Shalat Maghrib Versi Mbah Moen
1. Membaca Ya Latief
ﻳﺎﻟﻄﻴﻒ
Bacaan Latin: Ya lathifu.
Artinya: "Yang Mahalembut."
2. Membaca Surat Asy Syura Ayat 19
اَللّٰهُ لَطِيْفٌۢ بِعِبَادِهٖ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيْزُ ࣖ
Bacaan Latin: Allaahu latiifum bi‘ibaadihii yarzuqu may yasyaa'(u), wa huwal-qawiyyul-‘aziiz(u).
Artinya: "Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya. Dia memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (QS. Asy Syura, 42:19)
3. Membaca Sholawat Nabi
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Bacaan Latin: Allahumma Sholli ‘Ala Sayyidina Muhammad Wa’ala Ali Sayyidina Muhammad.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad."
4. Membaca Doa Pelunas Utang dan Mendatangkan Rezeki
اللّٰهُمَّ وَسِّعْ عَلَيَّ رِزْقِى اللّٰهُمَّ عَطِّفْ عَلَيَّ خَلَقَكَ اللّٰهُمَّ كَمَ صُنْتَ وجْهِيْ عَنْ الْسُّجُوْدِلِغَيْرِ ك فَصُنْهُ عَنْذُلِّ السُّؤالِ لِغَيْرِكَ بِرَحمَتِك يَااَرحْمَ الرَّحِميْنَ
Bacaan Latin: Allahumma wasi’ ‘alay ya rizqi, Allahumma ‘atif ‘alayya khalaqaka, Allahumma kama shunta wajhi 'anis sujuudi lighoirika fashunhu ‘an dzullis su-aali lighairik, birohmatika ya arhamar raahimin.
(hap)
Load more