Tenang aja, yang bikin kita mati itu bukan karena virusnya tapi karena memang udah ajalnya, kalau pun harus mati. Jadi tidak harus khawatir juga," tambah dia.
Hanya Allah SWT menggerakkan kematian. Setiap manusia berusaha agar ajalnya berakhir bahagia dan tetap dalam kondisi tergolong orang beriman.
Ia berpendapat salah satu cara menanamkan keimanan dalam diri, dengan menggunakan kebahagiaan, kedamaian, dan ketenangan agar tidak takut pada kematian.
"Makanya Allah katakan dalam surat Al Fath, Dia lah Allah yang menurunkan ketenangan dalam hati manusia. Dapat musibah dia bersabar, dapat nikmat dia bersyukur," jelasnya.
Sebaliknya, jika orang selalu gelisah saat virus menyerang bertubi-tubi, hanya memberikan bencana dan tidak tenang ketika dihadapi sakaratul maut.
"Karena kalau seandainya nikmat sudah tak mampu membuat dia bersyukur dan ujian tak mampu membuat dia bersabar, maka itulah bencana hati yang buruk," pesannya.
Selama hal-hal mengandung dampak positif akan memberikan ketenangan batin, semisal melalui memelihara tutur kata atau lisan, menjaga hati, pendengaran, pengliharan, dan lain-lain.
Load more