Usai Shalat Jangan Langsung Berdiri, Ustaz Adi Hidayat Anjurkan Baca Amalan Rezeki Ini Insyaallah Dibantu Allah SWT Melunasi Utang
- dok.kolase tvonenews.com
Jakarta, tvOnenews.com-- Ustaz Adi Hidayat menyampaikan usai shalat fardhu jangan langsung berdiri. Ia membagikan satu amalan baik untuk melancarkan rezeki.
Ustaz Adi Hidayat menambahkan kalau setiap Muslim afdhol lagi kalau amalan ini dibaca setelah shalat Jumat. Ini dianjurkan untuk kaum pria tidak langsung beranjak langsung baca doa pelunas utang ini.
{{imageId:311911}}{{imageId:311754}}
Dalam ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat sebut keutamaan dari doa hari jumat ini, bisa membebaskan diri dari utang-utang.
"Apa faedahnya? doa ini riwayatnya masyhur sekali, pertama Allah akan bebaskan antum dari utang yang melilit dalam kehidupan," jelas UAH. dikutip dari ceramahnya yang diunggah di kanal YouTube Adi Hidayat Official, Rabu (8/1).
Lebih lanjut, kata UAH selain membebaskan diri dari utang. Ada doa hari jumat ini akan memberikan kemuliaan.
"Dan Allah akan muliakan antum dengan semua kemuliaan Allah, terbaik yang Allah berikan," tutup UAH.
Dengan begitu, ia menyarankan agar doa hari jumat ini dibaca oleh suami dan istri. Agar hidup diberkahi dan simak penjelasan di bawah ini.
Maka waktu membaca doa hari jumat ini berbeda antara laki-laki dan perempuan. Lebih afdhol dibaca setelah shalat Jumat.
"Bacakan doa ini setelah shalat jumat,” saran UAH.
Maka khusus di hari istimewa ini, marilah baca doa hari jumat yang dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat (UAH) ini. Berikut bacaannya.
اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْسِوَاكَ
Latin: Allahummakfini bi halalika ‘an haramika, wa aghninii bifadhlika ‘amman siwaaka,”
Artinya: “Ya Allah, cukupkan aku dengan segala yang halal dari-Mu dan jauhkan aku dari segala yang tidak halal dari Mu. Jadikanlah aku kaya karena karunia-Mu, bukan karena karunia selain-Mu.”
Sebagaimana diketahui, berikut hadist menjelaskan tentang jumat yang menjadi hari raya umat Islam setiap pekan, sebagaimana dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Load more