Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengungkapkan dua program yang akan jadi prioritas di tahun 2025.
Gus Yahya mengatakan, ormas yang akan harlah ke- 102 itu akan fokus dalam program Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) dan transformasi digital.
Gus Yahya menjelaskan, DIGDAYA atau Digitalisasi Data dan Layanan NU ke depan akan dikembangkan lebih lanjut agar semua akan terintegrasi dengan baik.
“Soal digital, kita ini buat DIGDAYA NU itu kita buat agar data dan layanan NU kita tampung sehingga informasi mudah,” kata Gus Yahya.
“Sekarang sudah jalan administrasi, kita sudah rasakan faedahnya ke depan layanan kaderisasi dan sudah ada platform lain. Ini semua akan terintegrasikan dalam platform besar,” sambungnya.
Gus Yahya berharap, akhir tahun 2025, GKMNU akan merata dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia di berbagai wilayah.
“Kita harapkan akhir 2025 GKMNU sudah merasa pembentukan Satgasnya dan programnya merata untuk keluarga di Indonesia,” harap Gus Yahya.
Gus Yahya mengingatkan, GKMNU bukan hanya untuk masyarakat NU atau umat Islam saja. Namun menyasar seluruh keluarga di Indonesia.
“Perlu dicatat yang jadi sasaran bukan warga NU saja jadi kita desain (GKMNU) layanan iklusif, yang ikut tidak ditanya NU atau agama apa, ini umum,” tegas Gus Yahya.
Gus Yahya menjelaskan, GKMNU sudah berjalan selama 2 tahun dan kini sudah ada di beberapa provinsi.
“Kami create Gerakan Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) ini sudah berjalan hampir 2 tahun, kami akan menempatkan kader-kader NU di kiprah yang langsung berhubungan akar rumput, lokus keluarga,” jelas Gus Yahya.
Hal ini karena NU menilai masalah masyarakat di tingkat akar rumput masalahnya muncul di keluarga.
“Ini sudah berjalan 2 tahun, kami bentuk satuan tugas sampai tingkat desa. Kami berhasil selesaikan satgas di 10 provinsi. Ada di Jawa selain Jakarta, Banten sudah, Lampung, Sumsel, Sumut, Kalsel, sekarang melangkah ke Sulsel dan NTB,” ujar Gus Yahya. (put)
Load more