"Ini juga mungkin didukung dengan keberadaan Kawal Haji," tuturnya.
Ia menerangkan melalui cara Kemenag mengadakan pengisian kuesioner secara mandiri atau self enumeration menjadi salah satu acuan hasil survei tersebut.
Lanjut, ia menyebutkan wawancara dan observasi dalam pengumpulan data kualitatif juga dilakukan bertujuan memperoleh berbagai informasi dan meneliti dari fasilitas hingga jemaah menerima selama berlangsungnya proses pelayanan.
"Alokasi sampel dilakukan pada 14.400 haji di tujuh titik pengamatan, yakni Bandara Madinah kedatangan, Bandara Jeddah kedatangan, Madinah gelombang satu, Makkah Pra-Armuzna, Armuzna, Makkah Pasca-Armuzna dan Madinah gelombang dua," paparnya.
Ia mengatakan bahwasanya indeks kepuasan dari jemaah haji selalu meningkat dalam lima tahun terakhir sejak 2019-2024.
Meski ia memahami bahwa indeks kepuasan sempat menurun karena ada kendala yang terjadi pada 2023.
"Tahun 2019 indeks kepuasan ada di angka 85,91, kemudian tahun 2020 hingga 2022 sempat ditiadakan karena COVID-19, dan tahun 2022 indeks kepuasan ada di angka 90,45. Di tahun 2023 sempat menurun menjadi 85,83, dan tahun 2024 ini kembali meningkat jadi 88,20," tandasnya.
Load more