Masih Mau Merayakan Valentine? Simak, Ini Hukum yang Dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat
- freepik/pvproductions
“Kalau dulu yang datang itu Portugis maka dia bangun gereja, kemudian juga Belanda datang bangun gereja ketika dibangun kemudian mengajak dengan misi supaya orang-orang convert pindah agama pada keyakinan mereka,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
“Bagaimana caranya salah satunya dengan tasyabbuh, mengajak kemudian dengan pakaian-pakaian, ya ciri khas pakai topi, topi khusus pakaian-pakaian khusus dengan pakaian yang dipakai mereka untuk ibadah, memberikan biskuit, ada memberikan makanan macam-macam,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Maka kata Ustaz Adi Hidayat, jika menggunakan pakaian yang digunakan untuk ibadah pemeluk lain maka itu haram.
“Pakaian khas mereka bisa maaf ya pakaian topinya dipakai kemudian bisa menggunakan pakaian-pakaian tertentu yang memang digunakan untuk kepentingan ibadah agama tertentu maka hukum yang seperti itu dihukumi dengan haram,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
“Artinya menyerupakan dari perbuatan yang dengan perbuatan itu menunjukkan pola ibadah tertentu, pula keyakinan tertentu yang dilarang dalam Islam,” lanjutnya.
Misal ada orang yang orang beda kepercayaan dengan kita lalu dia mengenakan pakaian kita maka pakaian itu disebut tasyabbuh.
“Yang dilarang ada orang punya kebiasaan misal ada ulang tahun tiup lilin, valentine,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Namun Ustaz Adi Hidayat menjelaskan jika tasyabbuh dalam muamalah itu dibenarkan.
“Misal orang Yahudi pakai pesawat, kita pakai pesawat enggak ada masalah,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
“Orang Nasrani pakai handphone, antum pakai handphone tidak masalah, Jadi jangan diserupakan haram itu, tidak seperti itu,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Itulah penjelasan mengenai hukum merayakan valentine dalam Islam.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Disarankan bertanya langsung kepada para ulama, pendakwah atau ahli agama Islam, agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahu’alam
(put)
Load more