"Kecuali microphonenya ditaruh di depan kuping kita," sambungnya.
Ilustrasi Toa Masjid dengan volume maksimal. Source: istockphoto
Buya Yahya juga mempertanyakan siapa yang terganggu dengan bacaan Al-Quran yang dibaca dengan wajar, bukan menjerit atau berteriak.
"Kalau ada yang merasa terganggu adalah orang yang hatinya lagi marahan dengan masjid sebelah," tutur Buya Yahya.
"Karena dari awalnya sudah gak cocok dengan masjid sebelah, makanya marah, dan mencari-cari kesalahan. Bisa jadi seperti itu," ucapnya.
Atau hal ini bisa didasari dengan ketidakcocokan dengan seseorang. Karena biarpun suara orang yang menggunakan toa tersebut merdu, tetap dianggap jelek.
Load more