“Setelah baca majalah itu, saya coba datangi Al-Azhar. Saya ketemu dengan sekretaris Al-Azhar yaitu ustaz Zaini. Jadi saya ketemu Buya terus Buya tanya, kenapa nak? Saya bilang saya mau masuk Islam. ‘Oh ya tunggu sebentar’ terus beliau pakai baju rapi, langsung siap, kamu masuk Islam sekarang,” ungkap Jusuf Hamka.
Saat itulah, dibantu Buya Hamka, dirinya mengucapkan dua kalimat syahadat. Tak hanya itu, Buya juga sempat menitipkan sebuah pesan terakhir kepada dirinya.
“Akhirnya dia suruh ngikutin, kita baca dua kalimat syahadat. Terus langsung beliau bilang, ‘oke kamu menjadi Muslim’,” kenang Jusuf Hamka.
“Saya kaget juga, oh cepat prosesnya, dan ‘saya kasih tugas kamu tolong berdakwah di kalangan teman-teman Tionghoa. Ajak mereka kembali ke agama leluhur mereka’. Saya bilang kenapa? ‘Itu agama leluhur mereka sebenarnya Islam dulu’,” lanjutnya.
Menurut penjelasan Buya Hamka, sebelum kolonialisme masuk ke China, banyak masyarakat China yang muslim terutama penduduk di kawasah Xinjiang, Uighur. Mirisnya, agama Islam dihilangkan setelah komunis datang.
“Kamu harus tahu bahwa di hadits nabi ada kalau gak salah, tuntutlah ilmu sampai ke negeri China. Kenapa begitu? Karena Rasulullah sudah pergi ke negeri Cina sebelum berkeliling dunia,” ujar Jusuf Hamka.
Sang bos jalan tol itu juga akhirnya diangkat menjadi anak idiologis Buya Hamka, dia bahkan diberikan sebuah cincin dan diizinkan menggunakan nama belakang Hamka.
Load more