3 Fakta Kematian Alvaro Kiano yang Jarang Diketahui Publik, Miris sama Perilaku Ayah Tiri yang Sempat Menculik Anak
- dok. ilustrasi Antara
Jakarta, tvOnenews.com- Kasus kematian anak bernama Alvaro Kiano viral dan memantik perhatian publik di media sosial. Ia meninggal dunia karena dibunuh oleh ayah Tiri.
Dugaan sementara, ayah tiri Alvaro Kiano tega menculik dan membunuh sang anak karena tersulut api cemburu terhadap sang istri yang diduga selingkuh.
Kabar kematian Alvaro Kiano terus bergulir karena pelaku yang merupakan ayah tirinya sudah ditahan pihak Polisi.
Atas kasus Alvaro Kiano, tim tvonenews.com merangkum sejumlah fakta yang jarang diketahui publik, antara lain:
1. Jenazah Almarhum di Buang Jauh dari Lokasi Diculik
Jazad Alvaro yang masih berusia 6 tahun dibuang Ayah tirinya, Alex Iskandar jauh dari lokasi penculikan.
Ayah menculik anaknya tersebut pada Maret 2025 lalu di Pesanggarahan Jakarta Selatan. Teganya Alex membuang anaknya di Jembatan Cilalay, Jawa Barat pada 9 Maret 2025.
“Pada saat korban dibawa, dalam kondisi menangis yang tidak berhenti, sehingga dibekap hingga meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (24/11).
"Setelah korban meninggal, pelaku membungkus jenazah dengan tas plastik berwarna hitam, dan membuang di wilayah Tenjo, tepatnya di jembatan Cilalay, pada tanggal 9 Maret 2025 pada malam hari, atau tiga hari setelah diketahui AKN hilang,” ungkap Budi.
2. Alvaro Hilang kala Pamit ke Masjid
Perlu diketahui, kalau Alvaro yang dinyatakan hilang dan tewas, sebelumnya berpamitan kepada sang Ibu untuk ke Masjid.
Kabar ini disampaikan pihak keluarga kepada media, dulunya Alvaro izin untuk melaksanakan Salat Maghrib di masjid dekat rumahnya kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan itu di bulan puasa ramadhan.
"Iya, jadi waktu itu bulan puasa ya kak. Biasanya (Alvaro) setiap menjelang maghrib pasti pergi ke masjid dekat rumah. Gak terlalu jauh lah, tapi dia udah keluar dari sore," ujar Arumi kepada wartawan, Kamis, 17 April 2025.
Merasa sang anak tak ada kabar, Arumi sebagai Ibu melapor ke Polisi. Sehingga gambarannya dari tanggal 7 ke 9 sekitar 3 hari sang anak menghilang.
"Akhirnya di tanggal 7 Maret kita lapor ke Polsek Pesanggrahan, orang tuaku, baru diselidiki 7 Maret malamnya. Terus liat CCTV sekitar kebanyakan mati, yang hidup pun gak ada Alvaro disitu," jelas Arumi.
Load more