Nasib Malang Jenderal Hoegeng, Punya Sikap Jujur hingga Berani Bongkar Kasus Besar, tapi Malah Dipecat Soeharto
- Kolase tvOnenews.com / Istimewa / Buku autobiografi 'Hoegeng, Polisi: Idaman dan Kenyataan'/Pustaka Sinar Harapan
tvOnenews.com - Kisah Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto saat memberhentikan Jenderal Hoegeng, Kapolri yang membongkar kasus penyelundupan mobil mewah.
Masih ingat guyonan populer dari Gus Dur?
"Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur dan Almarhum Jenderal Hoegeng bekas Kapolri,"
Guyonan dari Gus Dur seolah masih relevan sampai sekarang. Pasalnya, nama Jenderal Hoegeng masih tetap dikenang di balik pemberitaan tentang kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukan Ferdy Sambo hingga kasus narkoba dari Jenderal Teddy Minahasa yang mencoreng nama baik Instansi Kepolisian.
- Kolase tvonenews.com / Twitter
Zaman Orde Baru muncul seorang polisi yang jujur serta berintegritas bernama Hoegeng Iman Santoso.
Semasa jadi Kapolri, ia dengan tegas menindak dan memberantas mafia-mafia yang turut memiliki kepentingan terselubung dengan "Orang Besar".
Hoegeng Iman Santoso, Pria kelahiran 14 oktober 1921 di Pekalongan yang dikenal sebagai Mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) ke-5 yang aktif berdinas pada era Orde Baru (1968-1971) Kepemimpinan Presiden Soeharto.
Jenderal Hoegeng resmi diangkat menjadi Kepala Polri oleh Presiden Soeharto pada tahun 1968 di tengah marak terjadinya kasus penyelundupan.
Namun naas sosok Soeharto jugalah yang mencopot Hoegeng dari posisinya pada 2 Oktober tahun 1971.
Mengenang Kapolri Jenderal Hoegeng, Polisi Jujur dan Berani yang Tak Pandang Bulu Berantas Mafia Kebal Hukum.
Era kepemimpinan Kapolri Jenderal Hoegeng Iman Santoso dikenal sebagai polisi yang jujur dan penuh pendirian, di saat budaya upeti tengah populer saat itu. Dengan tegas Hoegeng menolak segala pemberian barang dari beberapa 'orang besar'.
Ketika tahun itu olahraga golf menjadi sebuah tren permainan pejabat teras, dirinya tidak bermain bukan karena anti-golf.
Melainkan karena golf merupakan permainan yang mahal dan eksklusif. serta harga stik golf yang sangat mahal dan dirinya tidak punya uang.
Salah satu menteri pernah menawarinya untuk bermain saja tanpa memikirkan stik, "Nanti ada yang kasih".
Tetapi suami dari Merry ini dengan tegas menolak upaya pemberian itu karena tidak ingin punya beban utang budi.
Load more