tvOnenews.com - Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan sejumlah video yang memperlihatkan mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, sedang membeli takjil di pinggir jalan.
Dalam video yang tertebaran di media sosial, tampak Shin Tae-yong yang memakai kemeja batik turun dari mobilnya.
Juru taktik asal Korea Selatan itu kemudian membeli takjil di pinggir jalan dengan ditemani penerjemahnya, Jeong Seok Seo.
Tampak STY yang menyapa dan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dasar dengan si penjual takjil.
"Halo, sore," ucap Shin Tae-yong menyambut sapaan dari penjual takjil.
"War takjil," tambahnya.
Shin Tae-yong juga sempat bertanya kepada penjual takjil tentang nama makanan yang ada di hadapannya.
"Ini apa namanya?" tanya Shin Tae-yong dengan bahasa Indonesia yang masih belum sempurna, namun penjual takjil langsung mengerti dan mulai menjelaskan nama-nama takjil satu per satu.
Jeong Seok Seo atau yang dikenal Jeje pun membantu menjelaskan menggunakan bahasa Korea.
"Coach mau kolak?" tanya penjual.
"Yes" jawab STY.
Setelah membeli beberapa takjil, Shin Tae-yong berpamitan kepada para penggemar yang mulai berdatangan.
"Terima kasih ya," ucapnya sebelum masuk ke dalam mobil.
Postingan mengenai Shin Tae-yong beli takjil tersebut mendapatkan berbagai respons dari warganet.
Sebagiannya menyoroti bagaimana STY lancar berkomunikasi dengan penjual takjil menggunakan bahasa Indonesia dasar, dan dibantu oleh Jeje.
Sebab, sebelumnya, PSSI memecat Shin Tae-yong dengan salah satu alasan hasil evaluasi terkait masalah komunikasi.
PSSI menganggap bahwa Timnas Indonesia memerlukan pelatih baru.
Begini respons netizen di media sosial terkait Shin Tae-yong beli takjil.
"Di mana letak terkendala bahasanya," tulis seorang netizen.
"Udah mulai bisa bahasa Indo tu Coach," tulis netizen lain.
"'Ini nama saya apa?' Dia itu bisa loh paham bahasa dasar tapi emang dia masih bingun ditambah lidahnya keblibet juga," kata netizen lain.
"Lebih seru nonton war takjilnya STY sih," ucap netizen lain.
"STY sedikit-sedikit belajar bahasa Indonesia," timpal warganet lain. (gwn)
Load more