tvOnenews.com - Renungan harian hari ini mengingatkan kita untuk menjaga mulut dan berbicara dengan bijak.
Kata-kata yang keluar dari mulut kita memiliki kekuatan besar, baik untuk membangun maupun menghancurkan.
Karena itu, marilah kita belajar untuk menggunakan perkataan kita dengan penuh hikmat dan kasih.
Apa yang keluar dari mulutmu menentukan bagaimana orang lain melihatmu. Yuk, latih diri untuk berbicara dengan bijak!
Dalam Amsal 31:26 tertulis, "Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya."
Ayat ini menggambarkan seseorang yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kebijaksanaan dalam berbicara.
Di zaman sekarang, banyak orang berbicara tanpa berpikir. Media sosial penuh dengan kata-kata kasar, perdebatan tak berujung, dan opini tanpa dasar.
Mungkin kita tidak berniat menyakiti orang lain, tetapi sering kali, tanpa sadar, kata-kata kita bisa menimbulkan kesalahpahaman atau melukai perasaan seseorang.
Dua hal yang bisa kita pelajari dari Amsal 31 ini:
1. Berbicara dengan Hikmat
Jangan asal berbicara. Pertimbangkan apakah perkataan kita membawa manfaat atau ustru merugikan.
Hikmat mengajarkan kita kapan harus berbicara dan kapan lebih baik diam.
2. Berbicara dengan Lemah Lembut
Perkataan yang baik akan lebih diterima jika disampaikan dengan lembut.
Tidak perlu membalas amarah dengan amarah. Kata-kata yang lembut bisa meredakan situasi panas.
Untuk bisa berbicara dengan hikmat dan kelembutan, kita perlu meminta pertolongan Roh Kudus.
Mari jadikan komitmen untuk lebih berhati-hati dalam berbicara dan mengisi pikiran dengan hal-hal yang membangun.
Perkataan yang baik adalah sumber kehidupan, tetapi perkataan yang buruk bisa menghancurkan hati seseorang.
Bapa yang penuh kasih, Terima kasih atas hari baru yang Engkau berikan.
Hari ini, aku ingin menyerahkan lidah dan mulutku kepada-Mu.
Biarlah setiap perkataan yang keluar dariku mencerminkan hikmat dan kasih-Mu.
Tolong aku untuk tidak tergesa-gesa dalam berbicara, tetapi selalu berpikir sebelum mengeluarkan kata-kata.
Ajari aku untuk berbicara dengan lemah lembut, agar setiap ucapanku membawa damai dan bukan pertengkaran.
Aku juga berdoa bagi orang-orang di sekitarku. Kiranya mereka juga belajar untuk menggunakan kata-kata yang membangun dan menguatkan.
Bimbing kami semua agar perkataan kami selalu menjadi berkat bagi orang lain.
Dalam nama Yesus, aku berdoa. Amin.
Mari kita jadikan hari ini sebagai kesempatan untuk lebih bijak dalam berbicara. Kata-kata kita mencerminkan siapa diri kita.
Jika kita ingin dihormati dan dihargai, maka belajarlah untuk berkata-kata dengan bijak dan penuh kasih.
Bicaralah hanya jika hal itu lebih baik daripada keheningan.
(anf)
Load more