tvOnenews.com - Satu per satu upaya Agus atau I Wayan Agus Suartama (IWAS) untuk menjerat korbannya mulai terbongkar.
Agus menggunakan manipulasi pikiran untuk merayu dan melakukan dugaan pelecehan seksual kepada korbannya di sebuah homestay.
Tak cuma satu, bahkan hingga kini disebut total korban Agus sudah mencapai 15 orang. Tentu, angka tersebut tidak sedikit, mengingat kasus yang menjeratnya juga pelecehan seksual.
Sebelumnya, publik sempat beranggapan bahwa pihak kepolisian melakukan salah tangkap dan menjadikan Agus sebagai tersangka kasus tersebut.
Hal ini mengingat Agus yang merupakan penyandang disabilitas, di mana ia tak memiliki kedua tangan dan sangat kecil kemungkinan melakukan tindakan tersebut.
Namun, ada juga publik yang beranggapan bahwa meski di tengah keterbatasannya, tentu bukan tidak mungkin Agus menggunakan hal lain untuk menjerat korbannya.
Baru-baru ini, tim tvOneNews juga mendapatkan bukti rekaman dari salah satu korban Agus saat ia tengah mendapat rayuan maut dari laki-laki berusia 21 tahun tersebut.
Dalam video tersebut terdengar Agus mencoba untuk memanipulasi korbannya sehingga mau menuruti perkataannya.
Ia mengatakan, bahwa dirinya tak mungkin melakukan hal yang merusak korbannya sebagai seorang perempuan. Ini karena dirinya tidak memiliki dua tangan dan untuk mandi saja harus dibantu oleh sang ibu.
"Kamu kira saya sama modusnya kayak cowok-cowok lain? Buktinya dia ngerusak kamu. Saya langsung to the point, biar kamu tidak bilang saya ngerusak (mau). Kalaupun kita berdua di kamar, saya tidak bisa apa-apa, saya masih dimandiin sama mamak, saya gak sama kayak cowok-cowok lain," ujar Agus dalam video yang direkam oleh salah satu korbannya, serta dijadikan bukti tambahan oleh Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam video tersebut, Agus bahkan menyebut bahwa dirinya memiliki mantra yang dapat mengetahui masalah yang sedang dialami oleh orang lain.
"Saya bawa-bawa mantra di tas saya. Bawa-bawaan (mantra) itu sudah dari lahir yang bisa baca (masalah) seseorang," ujar Agus.
Meski korbannya menolak, baik itu dengan ucapan atau fisik, Agus mengancam bahwa aib korbannya akan dibocorkan ke orang lain. Alhasil, korban pun mau diajak untuk melakukan mandi suci.
"Bukan hanya ngomong, tapi sempat ada perlawanan fisik juga dari pengakuan korban yang mengaku mereka diancam untuk dibongkar aibnya. Korban lalu mengaku diajak untuk menyucikan diri," ujar Ade Lativa, pendamping korban, saat diwawancarai oleh tim program Telusur tvOne.
Dari pengakuan korban, Ade mengatakan bahwa ritual mandi suci tersebut dilakukan Agus bersama korban dengan iming-iming dapat membersihkan dosa-dosa di masa lalu.
"Mandi suci itu sebenarnya dari si pelakunya bilang ke korban, bahwa, karena kamu (korban) ada masalah hidup dan lain sebagainya, kemudian cara untuk bisa terlepas dari masalah-masalahnya adalah dengan bertaubat dengan membersihkan diri dari dosa-dosa masa lalu, yaitu dengan 'mandi suci bersama saya (Agus)'," jelas Ade Lativa.
Agus menggunakan manipulasi pikiran dan ancaman kepada korbannya agar mau mengikuti kemuannya. Korban yang merasa ketakutan pun akhirnya mempercayai Agus dan mau melakukan hal yang diminta oleh pemuda tersebut. (ism)
Load more