Setahun Berdampak: Program Listrik Desa Jadi Bukti Pemerataan Energi Nasional
- Istimewa
“Alhamdulillah, sekarang rumah kami terang, tanpa harus mikir beli bensin tiap malam. Anak-anak bisa belajar sampai malam, istri bisa menjahit tanpa terburu-buru, dan saya bisa istirahat dengan tenang,” kata Ruslam.
Sementara di Kampung Iraiweri, Distrik Anggi, Pegunungan Arfak, Papua Barat, warga seperti Elias Inyomusi kini juga merasakan manfaat serupa. Daerah mereka kini dialiri listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Anggi.
“Semua rumah itu harus dapat listrik, supaya untuk kami punya anak-anak kami itu bisa belajar, mamak-mamak bisa masak dengan (penerangan) lampu. Saat saya lahir di sini, kami belum ada lampu. Kami bikin api. Kami baca, belajar, itu pasang, bikin gelegar untuk jadi pelita,” ujar Elias.
Pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi nasional 100 persen pada 2030. Upaya ini menjadi bagian dari komitmen menjadikan energi sebagai hak dasar seluruh rakyat Indonesia.(ist)
Load more