APBN Mei 2025 Defisit Rp21 Triliun, Sri Mulyani: Kita Sudah Kumpulkan 33,1 Persen Target Pendapatan
- YouTube/Kemenkeu
Jakarta, tvOnenews.com — Kementerian Keuangan mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per Mei 2025 mengalami defisit sebesar Rp21 triliun.
Defisit tersebut setara dengan 0,09 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), dan mencerminkan perbedaan antara pendapatan dan belanja negara yang makin melebar.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan, pendapatan negara sepanjang Januari—Mei 2025 mencapai Rp995,3 triliun, atau sekitar 33,1 persen dari target APBN 2025 yang senilai Rp3.325,2 triliun.
“Kita sudah mengumpulkan 33,1 persen dari target pendapatan tahun ini,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa (17/6/2025).
Penerimaan pajak tercatat sebesar Rp683,3 triliun, atau 31,2 persen dari target tahunan senilai Rp2.189,2 triliun. Angka ini menurun 11,28 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp760,38 triliun.
Sementara itu, realisasi belanja negara hingga Mei 2025 mencapai Rp1.016,3 triliun. Belanja tersebut terdiri dari pengeluaran pemerintah pusat sebesar Rp694,2 triliun dan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp322 triliun. Dengan demikian, belanja negara telah mencapai 28,1 persen dari total pagu anggaran tahun ini.
Situasi ini berbeda dibandingkan bulan sebelumnya. Pada April 2025, APBN sempat mencatatkan surplus Rp4,3 triliun atau 0,02 persen terhadap PDB. Surplus tersebut merupakan yang pertama kali terjadi tahun ini, setelah mencatat defisit selama tiga bulan berturut-turut pada awal 2025.
Kondisi APBN tahun ini menunjukkan pola yang tidak biasa. Biasanya, APBN mengalami surplus pada awal tahun dan defisit setelahnya seiring akselerasi belanja. Namun, pada 2025, perlambatan penerimaan pajak menyebabkan defisit terjadi lebih cepat.
Meski mengalami defisit, Sri Mulyani mencatat bahwa keseimbangan primer masih dalam kondisi positif. Surplus keseimbangan primer hingga Mei 2025 tercatat Rp192,1 triliun, naik dari Rp184,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu, dan meningkat dibandingkan April 2025 yang tercatat surplus Rp173,9 triliun.
“Dari overall balance, keseimbangan keseluruhan APBN KiTa, posisi Mei 2025 mengalami defisit Rp21 triliun,” ungkapnya.
Sebagai catatan, pemerintah menargetkan defisit APBN sepanjang tahun 2025 sebesar Rp616,2 triliun atau 2,53 persen terhadap PDB. (agr/nba)
Load more