Prabowo Tancap Gas Reformasi ASN: Siap Ditempatkan di Mana Saja, atau di Rumah Saja!
- Antara
Evaluasi Langsung, Eksekusi Tanpa Basa-Basi
Prabowo juga mencontohkan bagaimana dirinya memecat pejabat yang dinilai lamban dan tidak responsif terhadap kebutuhan rakyat. Ia memantau langsung kinerja ASN di berbagai sektor, termasuk ketahanan pangan dan distribusi logistik.
“Petani panen, tapi ASN nunggu di kantor. Saya copot pejabatnya. Tiga sampai lima kali kejadian, saya ganti semua,” ungkapnya.
Baginya, ASN adalah garda terdepan pelayanan negara. Jika tidak bergerak cepat, maka akan diganti. Jika tidak loyal pada rakyat, maka akan disingkirkan.
Menuju ASN Profesional dan Nasionalis
Langkah Prabowo ini sejalan dengan visinya menjadikan birokrasi sebagai mesin pembangunan, bukan sekadar mesin administratif. ASN ke depan akan dituntut tidak hanya kompeten, tapi juga memiliki semangat nasionalisme dan pengabdian.
“Kita butuh ASN yang militan, bukan yang manja. Harus siap kerja keras, bukan hanya cari jabatan,” tegasnya.
Kesimpulan
Reformasi ASN ala Presiden Prabowo Subianto bukan sekadar kosmetik. Ia ingin membangun birokrasi yang ramping, cepat, profesional, dan bersih dari kepentingan politik jangka pendek. Dengan menekan ego sektoral dan mengangkat semangat pengabdian, Prabowo mendorong paradigma baru: ASN adalah pejuang pelayanan, bukan penerima fasilitas.
“Are you with me or not with me?” tanya Prabowo, mengakhiri dengan tantangan terbuka bagi para abdi negara. Sebab dalam era Prabowo, menjadi ASN tak lagi cukup hanya lulus tes—harus siap kerja, siap ditempatkan, dan siap digas. (nsp)
Load more