Jakarta, tvOnenews.com – Sejumlah driver ojek online (ojol) mengeluhkan besaran Bonus Hari Raya (BHR) yang mereka terima, termasuk Bobby (30), seorang mitra Gojek yang sehari-hari ngetem di Cikini, Jakarta Pusat.
Meskipun bekerja penuh waktu dengan penghasilan sekitar Rp4,5 juta per bulan, Bobby hanya menerima BHR sebesar Rp50 ribu dari aplikator.
Bobby telah terdaftar sebagai mitra Gojek sejak 2021 dan menjadikan pekerjaan ini sebagai sumber pendapatan utama. Setiap hari, ia bekerja dari pukul 06.30 hingga 17.30 WIB dengan satu jam istirahat.
Menurutnya, pemberian BHR sebesar 20 persen dari rata-rata pendapatan tahunan seharusnya menjadi kewajiban aplikator atau penyedia aplikasi agar driver dapat merasakan manfaat yang layak, terutama menjelang Lebaran 2025.
“Saya mohon kepada pemerintah untuk menekan aplikator yang tidak sesuai memberikan 20 persen BHR dari rata-rata pendapatan tahunan karena kami sangat butuh di saat momen Lebaran ini, yang apa-apa kebutuhan pokok naik,” tegasnya.
Kisah Bobby mencerminkan keresahan banyak driver ojol yang merasa bahwa sistem pembagian BHR oleh aplikator tidak berpihak kepada mereka. Sementara kebutuhan hidup semakin meningkat, bonus yang diberikan justru dianggap tidak sebanding dengan kerja keras mereka sepanjang tahun.
Load more