Jakarta, tvOnenews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok semakin dalam usai trading halt (pembekuan perdagangan) kemarin, Selasa (18/3/2025).
Pada Rabu (19/3/2025), IHSG mencatat penurunan sebesar 1,19% atau 77 poin ke level 6.394,87. Tren negatif ini memperpanjang kinerja buruk IHSG yang sudah terlihat sejak perdagangan sehari sebelumnya, di mana indeks sempat anjlok 6,12% dan memicu trading halt setelah turun lebih dari 5% pada pukul 11.19 WIB.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar rupiah akan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) karena sentimen negatif domestik.
“Investor menantikan hasil dan pernyataan dari Rapat Dewan Gubernur BI (Bank Indonesia) sore ini yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, namun investor lebih mengantisipasi pernyataan BI seputar sentimen risk off yang menyebabkan sell off di pasar ekuitas domestik yang menyeret rupiah,” ujarnya.
Pada Selasa (18/3), BEI melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan bursa pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Pembekuan perdagangan dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai lebih dari 5 persen.
Menurut dia, beberapa faktor yang menyebabkan penurunan tersebut ialah kekhawatiran investor terhadap pertumbuhan ekonomi, defisit anggaran, penurunan peringkat saham, hingga isu pengunduran Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Load more