Mendag Pastikan Ketersediaan Minyakita Aman Saat Ramadhan, Bakal Ditambah Dua Kali Lipat Tanpa Ekspor
- Kemendag
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Perdagangan RI Budi Santoso menegaskan bahwa ketersediaan Minyakita untuk masyarakat selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri 1446 Hijriyah aman.
Hal ini diungkapkan dirinya usai menggelar rapat koordinasi (rakor) ketersediaan pasokan dan harga daging ayam bersama Menteri Koordinator Pangan RI, Zulkifli Hasan dan para pengusaha serta asosiasi di Gedung Kementerian Perdagangan, pada Selasa (4/3/2025).
Budi menyebutkan bahwa pihaknya akan menambah stok dua kali lipat untuk masyarakat. Bahkan pemenuhan Domestic Market Obligation (DMO) dapat dilakukan tanpa memerlukan ekspor.
“Kita sudah sepakat dengan produsen akan menaikkan pasokan dua kali lipat. Jadi mudah-mudahan pasokan enggak ada masalah sekarang. Enggak (ekspor), karena tercukupi, bahkan mereka siap menambah dua kali lipat,” jelas Budi.
Sementara itu Budi menerangkan bahwa saat ini harga Minyakita sudah mengalami penurunan. Namun masih di atas HET Rp15.700 per liter.
“Minyakita kan memang masih Rp 17.200, sudah turun sebenarnya dari Rp17.400,” jelas Budi.
Kemudian Budi menyebutkan untuk memastikan ketersediaan Minyakita ini pihaknya akan memperketat pengawasan maupun distribusinya.
“Pasokan enggak ada masalah sekarang, tapi mungkin distribusinya, pengawasannya, kita perketat. Karena pasokannya sebenarnya mereka menyatakan sudah aman, tapi tetap akan dua kali lipat. Jadi kalau ada distribusi yang tidak lancar tetap bisa teratasi,” tukas Budi.
Sebelumnya diberitakan, Harga pangan di awal puasa Ramadhan 2025 terpantau naik. Harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional mengalami kenaikan cukup signifikan pada Minggu (2/3/2025).
Dilansir dari data Bapanas, harga rata-rata beras hingga Minyakita masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) pada hari kedua puasa Ramadan 2025.
Kendati demikian, harga rata-rata pangan seperti daging sapi murni dan telur ayam ras berada di bawah Harga Acuan Penjualan (HAP).
Harga beras premium dan medium masing-masing dibanderol Rp15.332 per kg dan Rp13.411 per kg di tingkat konsumen. Rinciannya, harga beras premium paling mahal dibanderol Rp17.417 per kilogram di Sumatera Barat dan terendah di Sumatera Utara senilai Rp14.000 per kilogram.
Sementara itu, harga beras medium paling mahal terjadi di Sumatera Barat seharga Rp15.500 per kilogram dan terendah adalah Rp12.000 per kilogram di Sumatera Selatan.
Kemudian, harga rata-rata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing adalah Rp19.649 per liter dan Rp17.637 per liter. Di sisi lain, harga rata-rata Minyakita dibanderol Rp17.602 per liter di tingkat konsumen atau masih di atas HET Rp15.700 per liter.
Kemudian, harga telur ayam ras melandai menjadi Rp29.465 per kg atau sedikit di bawah HAP nasional yang di level Rp30.000 per kilogram.
Sama halnya dengan daging ayam ras, yang harga rata-ratanya adalah Rp36.200 per kg secara nasional. Selanjutnya, harga daging sapi murni di tingkat konsumen dipatok Rp134.641 per kg.
Untuk komoditas cabai, harga rata-rata cabai merah keriting, cabai merah besar, dan cabai rawit merah masing-masing dibanderol Rp48.984 per kg, Rp47.449 per kg, Rp81.552 per kg.
Selain itu, harga bawang merah dibanderol Rp35.890 per kg dan bawang putih bonggol adalah Rp42.919 per kg. Kemudian, harga gula konsumsi adalah Rp18.368 per kg, sementara harga rata-rata garam konsumsi adalah Rp11.400 per kg.
Terakhir, harga tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing dibanderol Rp12.453 per kg dan Rp9.425 per kg. (ars/rpi)
Load more