Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa tidak boleh ada celah maupun alasan untuk kenaikan harga beras dan minyak goreng, terutama menjelang Ramadhan hingga Lebaran 2025.
Mentan menyebut, proyeksi tersebut meningkat 52,32 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebesar 5,69 juta ton. Sehingga tidak ada alasan harga beras harus naik di bulan Ramadhan.
"Sekarang tidak ada celah, tidak ada alasan harga (beras) naik di bulan suci Ramadhan. Kenapa? Karena produksi beras melimpah sesuai BPS. Bukan kata Menteri Pertanian, itu naik 52 persen," kata Amran, dikutip Selasa (25/2/2025).
Amran menyebutkan, saat ini stok beras nasional mencapai 2 juta ton. Selain itu, Indonesia merupakan produsen terbesar dunia Crude Palm Oil (CPO) dengan produksi mencapai 46 juta liter. Hal itu tidak ada alasan pula jika harga minyak goreng harus naik di pasar domestik.
Dari total produksi CPO, Indonesia mengekspor 26 juta liter dan mengkonsumsi 10 juta liter dalam negeri, memastikan ketersediaan minyak goreng untuk kebutuhan masyarakat tanpa adanya alasan kenaikan harga yang tidak wajar.
"Harga minyak goreng. Tidak ada alasan juga naik. Kenapa? Kita produsen terbesar dunia. Kita produksi CPO 46 juta liter. Kita ekspor 26 juta liter. Kita gunakan dalam negeri 20 juta liter. Jadi juga tidak ada alasan minyak goreng naik," ujar dia.
Load more