“Bahwa itu adalah bagian dari upaya saya untuk keliling melapor kepada beberapa menteri (seperti sebelumnya) ke Kementerian Investasi, (Kementerian) Perdagangan, (Kementerian) Perindustrian, (Kementerian) ATR/BPN, (Kementerian) Kominfo dan (Kemenko) Perekonomian semuanya itu kami lanjutkan dengan mengunjungi Kementerian ESDM (Menteri Bahlil Lahadalia). Dan apalagi kebetulan di situ juga ada sahabat saya pak Arsjad,” jelas Anindya.
Dalam kesempatan yang sama, Anindya juga kembali menegaskan bahwa Munaslub yang telah digelar adalah sah.
Menurutnya, Munaslub tersebut merupakan aspirasi Kadin Provinsi dan Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin, bukan keinginan pribadi seseorang atau kelompok.
“Saya juga ingin mengajak teman-teman untuk mengetahui bahwa AD/ART kami Munaslub adalah forum atau Munas lembaga tertinggi daripada suatu organisasi. Dimana yang mengusung adalah teman-teman Kadin Provinsi dan anggota luar biasa yang biasa disebut ALB. Jadi itu bukan kemauan “A” atau “B” tapi memang itu suara dari pemegang kepentingan. Dan seperti diketahui bahwa Munaslub itu dihadiri oleh wakil pemerintah, wakil rakyat dan juga ada SC/OC-ya, (dan) mendapat izin resmi dari kepolisian,” jelas Anindya.
Dengan terbentuknya kepengurusan baru Kadin Indonesia sebelum 15 Oktober 2024, Anindya berharap bisa membawa Kadin ke arah yang lebih baik.
Bersama dengan anggota lain, ia berkomitmen untuk tetap menjaga kesolidan dan meningkatkan kinerja Kadin di masa mendatang. (rpi)
Load more