News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Pengusaha Pribumi Kecewa! Regulasi Pemerintah Dianggap Sering Hambat Pertumbuhan Industri: Contohnya Permendag Nomor 8  Tahun 2024

Lesunya industri manufaktur dianggap diperparah dengan regulasi pemerintah yang justru sering dianggap menghambat pertumbuhan dunia usaha, contohnya Permendag.
Kamis, 8 Agustus 2024 - 11:31 WIB
Ketua Dewan Pertimbangan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia, Suryani Motik, dalam acara Indonesia Business Forum di tvOne yang bertajuk 'Ekonomi Melemah, Daya Beli Semakin Payah'.
Sumber :
  • tvOne

Jakarta, tvOnenews.com - Melemahnya kondisi industri manufaktur dan pengolahan di Indonesia dirasakan langsung oleh pelaku usaha dalam negeri.

Lesunya sektor manufaktur saat ini diperparah dengan adanya regulasi pemerintah yang justru sering dianggap menghambat pertumbuhan dunia usaha.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia, Suryani Motik, yang mengungkapkan kekecewaannya dalam acara Indonesia Business Forum di tvOne yang bertajuk 'Ekonomi Melemah, Daya Beli Semakin Payah', Rabu (7/8/2024) malam.

Suryani Motik mengungkapkan, regulasi yang dibuat pemerintah seringkali justru membuat pengusaha frustasi. "Kalau pengusaha sering bilang, 'Udah deh, pemerintah nggak usah gangguin. Nggak usah bikin aturan, biar kita jalan sendiri.' Kenapa sering ada ungkapan seperti itu? Karena kekecewaan, dibikin regulasi bukannya malah baik, malah ngacau," ujarnya dikutip Kamis (8/8/2024).

Regulasi dari Menteri Perdagangan, yakni Permendag No. 8 Tahun 2024 yang belum lama diluncurkan pemerintah, dianggap sebagai contoh nyata dari kebijakan yang tidak berpihak kepada dunia usaha dalam negeri.

"Pabrik nggak diajak bicara. Kalau pabrikan diajak bicara, mereka bisa bilang, 'Saya punya stok sekian dan sekian,' sehingga bisa diketahui apakah sekarang waktunya tepat dikeluarkan regulasi atau tidak."

Dampak Permendag Nomor 8 Tahun 2024 Terhadap Dunia Usaha

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 telah membuka keran impor secara bebas. Hal ini dinilai memperparah keadaan dan justru mendorong penutupan pabrik-pabrik tekstil di Indonesia.

Suryani mengatakan, pemerintah harus sadar bahwa sektor industri manufaktur di Indonesia terus mengalami penurunan sejak 10 tahun terakhir.

"Kenyataannya, saat regulasi itu keluar langsung tutup (pabrik-pabrik), PHK 10.000 kenaikannya, bukan jumlahnya, di Jakarta. Pabrik-pabrik juga layoff dan pemerintah nggak sadar bahwa deindustrialisasi sudah terjadi jauh ke belakang, 10 tahun terakhir dan tidak pernah naik lagi, turun terus (industrinya)," kata Suryani.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menunjukkan, industri manufaktur dan pengolahan Indonesia mengalami penurunan signifikan, dengan pertumbuhan hanya mencapai 3,95% di kuartal kedua 2024.

Ini jauh di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,05%. Penurunan industri manufaktur atau pengolahan juga berdampak pada daya beli masyarakat, terutama kelas menengah yang menjadi tulang punggung ekonomi.

"Sementara kalau kita lihat, kelas menengah, tadi di pengantar disebutkan, adanya di orang-orang yang terdidik. Jadi yang penghasilannya 10 juta itu mereka yang punya pendidikan," jelas Suryani.

"Kalau industrinya tidak tumbuh, mana mungkin kelas menengah tumbuh. Kelas menengah ini jadi backbone-nya ekonomi kita. Kelas menengah ini yang punya daya beli," imbuhnya.

Suryani juga menyoroti masalah tabungan masyarakat. "Tabungan yang 100 juta turun terus. Sementara yang 5 miliar ke atas naik. Yang 5 miliar belanjanya enggak di Jakarta, belanjanya di Singapura, belanjanya di Hongkong. Yang mesti dinaikkan itu yang penghasilannya lebih rendah, caranya apa? Industrinya dinaikkan lagi."

Dengan situasi ini, Suryani menekankan agar pemerintah lebih berpihak pada pengusaha dan masyarakat kelas menengah bawah dalam setiap kebijakan yang dibuat, agar ekonomi Indonesia bisa kembali tumbuh dan stabil. (rpi)

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

tvonenews

 

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Diserbu 10 Ribu Peserta, Indonesia Blockchain Week 2025 Catat Rekor

Diserbu 10 Ribu Peserta, Indonesia Blockchain Week 2025 Catat Rekor

IDBW 2025 terselenggara melalui kolaborasi strategis empat co-host.
Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT