Salah satu kontroversi film Vina adalah dianggap terlalu mengeksploitasi sisi-sisi sadis hingga femisida. Misalnya saja adegan kekerasan terhadap perempuan hingga pemerkosaan yang memicu trauma ditampilkan secara jelas.
Anggy tak menampik bahwa selain ingin mengangkat kasus Vina yang terlupakan, memang ada sisi komersial yang memang disasarnya.
"Semua kebaikan ada kompensasi, dari sisi finansial maupun bisnis pun sangat baik dan sangat bagus untuk keluarganya, untuk perfilman Indonesia, untuk PH," ujar Anggy.
"Kita nggak memungkiri bahwa film yang tayang di bioskop adalah sebuah platform atau presentasi audio visual yang sifatnya komersial," tambahnya.
Meski demikian, Anggy memberi penegasan lagi bahwa tak selamanya film itu mengedepankan sisi komersial.
Kembali pada alasan utama sebelumnya, Anggy mengaku ingin mengangkat kisah Vina karena kasusnya menarik dan perlu ditegakkan.
"Tapi di dalam komersil itu juga mempunyai banyak sisi, ada pesan yang disampaikan, ada hiburannya, ada emotional attachment," kata Anggy.
Load more