Jakarta, tvOnenews.com - Di tengah sentimen negatif dari pasar global, kekhawatiran terhadap turunnya cadangan devisa Indonesia pada Maret 2024 kembali menekan nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (4/4/2024).
Melanjutkan pelemahan yang terjadi kemarin, kurs rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan pagi ini. Nilai tukar rupiah tertekan oleh sentimen harga komoditas yang rendah akan terus menekan kinerja ekspor Indonesia.
Pada awal perdagangan Kamis pagi, rupiah turun 11 poin atau 0,07 persen menjadi Rp15.931 per dolar AS, dari sebelumnya sebesar Rp15.920 per dolar AS.
"Rupiah masih tertekan sentimen negatif harga komoditas yang rendah akan terus menekan ekspor, surplus serta cadangan devisa Indonesia," kata analis mata uang Lukman Leong.
Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp15.850 per dolar AS sampai dengan Rp16.000 per dolar AS.
Dia menjelaskan, investor hari ini masih mengantisipasi data cadangan devisa Indonesia pada bulan Maret 2024 yang akan dirilis besok. Cadangan devisa RI diperkirakan akan turun 1 miliar dolar AS menjadi 143 miliar dolar AS.
Sementara itu sentimen negatif dari pasar global mulai mereda setelah adanya pernyataan Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang memberi sinyal relatif dovish, atau pelonggaran suku bunga dalam waktu dekat.
Dalam pidatonya, Jerome Powell memberi sinyal bahwa pemangkasan suku bunga acuan di Amerika atau Fed Fund Rate (FFR) akan tetap diberlakukan tahun ini.
dalam pidatonya memberikan sinyal relatif dovish, yakni masih akan mulai memangkas suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR) tahun ini. (ant)
Load more