“Kami buatkan juga nanti pertanian hidroponiknya. Jadi semakin kelihatan ekonomi sirkularnya,” ucap Dinik.
(Foto: Tim Tabungan Hijau mengembangkan bank sampah di pasar tradisional)
Sementara untuk sampah non organik diolah menjadi raw material, seperti plastik cacah, styrofoam yang dilelehkan, dan minyak jelantah menjadi sabun hingga biodiesel.
Selain berbicara soal pengolahan sampah, menurutnya para pedagang di pasar juga lebih potensial untuk mengonversi sampahnya menjadi tabungan emas
“Karena mereka sudah punya penghasilan utama dari berjualan,” kata Dinik.
Bulan November 2023 lalu, tim Tabungan Hijau kembali memperluas cakupannya dengan menggandeng tujuh pondok pesantren di Yogyakarta.
“Pesantren juga memungkinkan untuk tabungan emas, sama seperti ibu-ibu PKK di perumahan dan pedagang pasar,” jelas Dinik.
Dalam pelaksanaannya program Tabungan Hijau ini juga melibatkan akademisi, tokoh masyarakat RT/RW, lembaga keuangan Pegadaian Syariah dan Deputi Keuangan Inklusif Keuangan Syariah (KIKS) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Load more