Luwu, Sulawesi Selatan - Warga miskin penerima bantuan pemerintah di Luwu, Sulawesi Selatan, diberi bantuan beras busuk. Kualitas berasnya buruk, berbau dan berwarna kuning.
Meski begitu, warga tak ada pilihan lain, beras busuk tersebut tetap mereka terima dan konsumsi.
"Berwarna kuning, berbau dan cepat basi kalau jadi nasi," kata Patimah, warga Cimpu Utara, Kecamatan Suli, belum lama ini.
Warga lainnya mengamini. Mereka menyebutkan beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ini disalurkan bulan Agustus lalu melalui Dinas Sosial Kabupaten Luwu.
"Kalau dicuci langsung hancur seperti bubur. Baunya tajam, patah-patah," kata warga lainnya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Luwu, Johan Daido membenarkan adanya beras busuk yang dibagikan di Kecamatan Suli. Johan mengaku sudah meminta agar beras tersebut diganti.
"Sudah kita sampaikan untuk segera diganti, tenaga pendampingnya juga langsung kita berhentikan," kata Johan Daido, Senin (26/9/2022).
Selain beras busuk, jatah telur juga dikurangi. Harusnya setiap Keluarga Penerima Manfaat atau KPM diberi 25 butir telur, namun faktanya hanya diberi 20 butir.
Pendamping Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kecamatan Suli, Yenny meminta maaf karena telah meloloskan beras busuk untuk dibagikan pada Keluarga Penerima Manfaat atau KPM di Desa Cimpu Utara, Kecamatan Suli.
Yenny meminta agen penyalur BPNT untuk bertanggungjawab dan segera mengganti dengan beras kwalitas premium.
"Kami sudah sampaikan kepala desa dan agennya untuk segera mengganti berasnya walaupun sebenarnya berasnya sudah habis," kata Yenny, Senin (26/9/2022).
Dia menambahkan, selaku pendamping sudah menyampaikan pada semua agen agar kwalitas barangnya dijaga dan jika ada yang rusak diganti dan tidak disalurlan.
"Dan saya juga sudah pernah sosialisai di kantor Desa Cimpu Utara ke semua KPM agar sekiranya ada barang rusak tolong dikembalikan ke agen untuk digantikan," ujarnya.
Yenny mengaku tidak mengetahui jika ada beras busuk yang disalurkan. Dia baru mengetahui setelah melihat video berisi rekaman pengakuan warga KPM yang menerima beras busuk.
"Kami juga tidak tahu kenapa berasnya busuk, kalau tahu kami pasti gantikan," katanya. (has/mut)
Load more