Jombang, tvOnenews.com - Sebuah video pembelian pupuk dengan mobil ambulans yang membawa orang sakit di Jombang, viral di media sosial dalam dua hari terakhir. Meskipun menderita sakit, orang tersebut dibawa ke kios pupuk karena untuk membeli pupuk bersubsidi harus orang yang namanya masuk dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan tidak bisa diwakilkan.
Dalam video tersebut, pembeli pupuk mengatakan, dirinya membawa serta orang yang sedang sakit karena pembelian pupuk bersubsidi tidak boleh diwakilkan. Sedang orang yang sakit itu namanya telah masuk dalam RDKK.
Kepala Desa Pucangsimo, M Soni, membenarkan bahwa peristiwa dalam video itu memang terjadi di desanya. Ia mengatakan usai video viral tersebut, berbagai pihak, termasuk petani, penyuluh pertanian lapangan (PPL), serta Babinsa dikumpulkan untuk membahas peristiwa yang terjadi pada Senin kemarin itu.
"Pembelian pupuk bersubsidi ternyata harus orangnya sendiri, padahal sudah dibilangi kalau orangnya itu sakit yang punya nama. Akhirnya kalau gak percaya orangnya yang sakit dibawa dengan mobil siaga itu," ujar Muhammad Soni, Selasa (25/2/2025).
Menurutnya, sistem pengambilan pupuk subsidi selama ini terlalu berbelit-belit. Petani harus datang sendiri, membawa KTP dan KK, serta menandatangani di aplikasi digital. Jika diwakilkan, harus ada anggota keluarga dalam satu KK yang membawa dokumen identitasnya. Hal ini, kata Soni, justru menyulitkan, terutama bagi petani lansia atau yang sedang sakit.
"Kami berharap kepada Dinas Pertanian, tolong jangan sampai dipersulit untuk pembagian pupuk bersubsidi. Karena tidak mungkin masyarakat kecil membohongi ketika namanya sudah masuk dalam RDKK. Ketika sudah masuk RDKK walaupun yang mengambil siapaun kan boleh-boleh saja, gak mungkin keliru," tambah Soni.
Load more