"Dan Gus Yani melakukan promosi batik wedani di tingkat daerah, regional dan nasional. Ini adalah salah satu bentuk keseriusan untuk membangunkan batik khas asal Cerme dan menggaungkan UMKM untuk maju," ungkapnya.
Ketua Tim Perempuan Relawan NIAT Kecamatan Cerme, Kholifah mengatakan jika deklarasi dari para relawan karena memang melihat kinerja bagus Bupati Gresik Gus Yani. Hanya saja, kata dia, program nawa karsa yang bagus belum bisa tuntas hanya dalam waktu 3,5 tahun.
"Kemarin kan periode Pak Bupati ada Covid-19, jadi dalam waktu itu gak bisa berbuat terhadap pembangunan, makanya perlu tambahan waktu di periode kedua supaya menuntaskan program nawa karsa yang bagus tersebut," katanya.
Kholifah melanjutkan, kalau ada yang belum bisa tuntas, akan dituntaskan diperiode kedua. Lebih lanjut Kholifah menyebut, slogan perubahan yang digaungkan Gus Yani bukan pepesan kosong. Seperti Islamic Center di Kecamatan Balongpanggang yang semula mangkrak oleh kepala daerah sebelumnya, beberapa bulan lalu sudah diresmikan.
"Islamic Center sekarang jadi bagus kan? Rumah Sakit sehati di Gresik selatan sudah ada, normalisasi Kali Lamong masih terus ditangani supaya tidak banjir, jalan poros desa juga diperbaiki, terminal bunder sekarang juga bagus," selorohnya.
Diakui Kholifah, kepemimpinan Gus Yani memang tidak bisa memuaskan semua pihak. Namun, ia mengajak masyarakat lain melek progress pembangunan yang sudah dilakukan Gus Yani dan Bu Min selama menjabat dalam periode yang cukup singkat ini.
"Contohnya UHC, ada banyak orang tidak mampu berobat karena angsurannya di BPJS macet karena ada tunggakan. Sekarang di RSUD IBNU SINA Bunder dan sejumlah Puskesmas warga yang tidak mampu bisa berobat gratis hanya dengan bawa KTP," tutup Ifah. (mhb/hen)
Load more