Trenggalek, tvOnenews.com - Kisah haru diceritakan salah satu ABK yang mengalami kecelakaan saat diterjang ombak. Korban selamat bernama Imam Sholikin, warga Dusun Gares RT 19 RW 03, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo. Sholikin berhasil selamat setelah terombang ambing di laut karena perahu yang dinaikinya tenggelam pecah terhantam ombak.
Ia berhasil diselamatkan oleh nelayan yang juga mencari ikan tidak jauh dari lokasi tenggelamnya kapal. Sholikin bercerita awal dia dan temannya melaut untuk mencari ikan pada 8 Agustus 2023 di perairan selatan Pantai Prigi menuju Pantai Gladak.
"Waktu berangkat dari Pelabuhan Prigi cuaca sebenarnya cukup baik, angin pun tidak terlalu kencang, namun sampai tempat pemancingan ikan, tiba-tiba ada ombak besar dan menghantam perahu kami sehingga perahu terbalik," ucapnya.
Saat perahu terbalik, ia berusaha berenang ke tengah laut, sambil meminta pertolongan kepada nelayan lainnya.
"Ada pelampung di atas kapal tapi tidak sempat pakai, Alhamdulillah saat berenang menemukan pecahan styrofoam dan saya gunakan untuk bertahan di laut," jelasnya.
Pada akhirnya, dengan teriak minta tolong, dan didengar oleh nelayan lain, ia berhasil di selamatkan.
Saat berenang saya hanya mendengar teman-teman saya minta tolong, tapi saya tidak bisa menolongnya karena arus deras," tutupnya.
Sementara itu, Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin mengatakan pihaknya belajar banyak atas kejadian laka laut yang melanda nelayan pesisir selatan. Pasalnya, para nelayan tidak dilengkapi dengan pelindung diri.
"Mereka ini sudah dihimbau untuk melakukan safety seperti pelampung, tapi alasannya tidak nyaman. Karena pelampung yang berupa rompi kadang nelayan tidak bisa cepat. Terus buat angkat ikan kadang juga tidak enak. Makanya tadi saya bilang ke BPBD dan juga Kepala Dinas Perikanan untuk mencari pelampung yang seperti sabuk. Itu untuk mobilitas di laut lebih gampang," jelasnya.
Pengalaman ini membuka kesadaran para nelayan, bawasannya melindungi dirinya juga penting. Pihaknya menghimbau agar nelayan Prigi selalu memakai pelindung keamanan saat melaut.
Dalam pencarian korban laka laut tersebut Basarnas Trenggalek menurunkan 4 tim pencarian yang terbagi dalam tim pencarian di laut dan di darat (pemantauan di tepi-tepi laut)
"Empat tim itu terdiri dari suru laut dalam hal ini perahu karet dan juga kita ploting pemantauan di darat. Di tepian tebing yang kita curigai ada kemungkinan survival atau korban ini tersangkut di tebing tersebut," tutur Yoni Fariza, Koordinator Pos Basarnas Trenggalek.
Kendala yang dihadapi oleh tim saat ini adalah luasan, karena tempat kejadian adalah di laut. Kemudian kondisi geografis tempat kejadian musibah yang cenderung berkarang, berarus dan berombak, karena terlalu ke tepi posisi kejadiannya, lanjutnya menambahkan.
Sesuai data yang ada, 4 musibah ditangani oleh Basarnas Trenggalek di sekitar lokasi. Lokasi tersebut memang di kenal sebagai spot ikan, sehingga banyak nelayan yang terlalu ke tepi untuk mencari ikan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, kejadian yang terjadi pada 2 kapal nelayan asal Trenggalek pada, senin (7/8) di Perairan arah Mbrumbun, Tanggung Gunung, Kabupaten Tulungagung, yang hancur diterjang ombak besar. Kejadian ini mengakibatkan 2 nelayan Kapal Exsel dan 2 nelayan Kapal Wilwo masih dalam pencarian sampai dengan Selasa siang. (asn/gol)
Load more