Surabaya, tvOnenews.com - Heboh foto santriwati di Magetan membawa senjata laras panjang, airsoft gun yang viral di media sosial, ternyata juga menjadi perhatian serius Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur.
Pihak Kanwil Kemenag Jawa Timur mengirim tim ke sebuah ponpes di Magetan untuk menyelidiki hal tersebut. Termasuk, memintai keterangan pihak ketiga yang menggelar latihan tersebut.
Pasca viralnya foto santriwati ponpes Baitul Quran berpose membawa senjata laras panjang airsoft gun di medsos, pihak Kanwil Kemenag Jawa Timur mengirimkan tim untuk menyelidiki hal ini. Tim bentukan Kanwil Jatim ini memintai keterangangan sejumlah pihak, mulai dari pengurus ponpes, peserta hingga pihak ke tiga atau event organizer yang mengadakan acara tersebut.
“Tim kami sudah saya kirim ke sana. Mereka ini untuk melakukan investigasi dengan memintai keterangan sejumlah saksi. Semua pihak yang terlibat kami mintai keterangan. Sebenarnya seperti apa yang terjadi itu,” ujar Husnul Maram, Kepala Kanwil Kemenag Jatim.
Kepala Kanwil kemenag Jawa Timur, Husnul Maram menyebutkan foto tersebut dilakukan saat acara masa orentasi sekolah atau MOS.
“Yaa itu kan seperti acara MOS (masa orentasi sekolah). Jadi acara ini melibatkan pihak ke tiga seperti even organizer gitu. Jadi mereka itu dilatih menggunakan airsoft gun agar bisa terlatih untuk bela negara,” katanya.
Dari permeriksaan awal, lanjut Husnul Maram, diketahui jika panitia tidak tahu kalau memakai airsoft gun itu harus memakai izin. Alasannya mereka dilatih menggunakan airsoft gun itu agar terlatih untuk menanamkan cinta tanah air. Sayangnya hal tersebut tidak ada izin.
“Mereka ini tidak tahu kalau menggunakan airsoft gun itu harus ada ijinnya. Mungkin yang ijin itu EOnya ya. Jadi ini kami juga memintai keterangan dari mereka,” tambahnya.
Kanwil Kemenag Jatim masih menuntaskan pemeriksaan dengan minta keterangan terhadap sejumlah pihak yang terlibat dalam acara tersebut. Apa ada pemberian sanksi kepada pihak panitia maupun ponpes bersangkutan masih menunggu dari hasil laporan di lapangan.
“Yaa, kita lihat saja nanti apakah ada sanksi atau tidak. Kita tunggu saja seperti apa laporan dari tim yang sudah ada di sana,” pungkasnya. (msi/gol)
Load more