Probolinggo, tvOnenews.com – Menjelang lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah, produksi kue kering olahan Yuristina di Desa Sumberanyaar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, laris manis dan banyak dipesan oleh konsumen dari berbagai daerah.
“Tiga jenis kue kering yang saat ini laris manis dipesan untuk lebaran. Untuk harganya yang paling mahal adalah Kastengel, karena bahannya dari keju. Kastengel merupakan kue olahan resep pada zaman Belanda,” katanya.
Kue kering yang produksi itu, tidak hanya dipesan oleh warga lokal Paiton saja, tapi sejak dulu sudah merambah ke luar daerah, seperti Lamongan, Surabaya dan Malang.
“Saya bersama mbak saya juga produksi di Malang, karena rumah asli saya di Malang, kalau produksi di Malang, pemesannya dari Lamongan, Malang dan Surabaya. Kalau produksi di Paiton, yang banyak warga Paiton dan sekitarnya,” terangnya.
Kastengel adalah kue kering yang memiliki adonan utama berupa terigu, telur, margarin dan parutan keju. Kaasstengels (bahasa Belanda kaas, keju; stengel, batang) adalah kue kering yang dibuat dari adonan tepung terigu, telur, margarin, dan parutan keju. Kue ini berbentuk persegi panjang, panjangnya sekitar 3–4 cm dan lebarnya 1 cm, dan dipanggang di dalam oven hingga kuning keemasan.
“Lebaran 2023 ini banyak pemesan, sampai saya kewalahan untuk memproduksinya. Terutama teman-teman kerja saya yang banyak memesan. Tiga jenis kue yang saya produksi itu yang sekarang banyak yang memesan,” tambahnya.
Untuk harganya bervariasi, nastar Rp65.000 per 500 gram, kastengel Keju Rp65.000 per 500 gram, putri salju Rp65.000 per 500 gram. Untuk cokelat almond Rp65.000 per 500 gram, coklat pisang Rp65.000 per 500 gram, sementara lumpia gulung wijen Rp35.000 per 500 gram.
"Alhamdulillah mas, produksi kue kering lebarannya sudah habis terjual karena banyaknya pemesan yang kian meningkat. Apalagi menjelang lebaran atau Hari Raya Idul Fitri tahun ini, laris manis," pungkasnya. (msn/hen)
Load more