Semarang, Jawa Tengah - Pemprov Jateng menggencarkan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat agar tak terjerumus ke ajaran yang salah. Hal ini dilakukan setelah adanya pergerakan Khilafatul Muslimin di beberapa daerah di Jawa Tengah.
Tujuannya untuk mencegah semakin meluasnya paham Khilafatul Muslimin.
"Kita gencarkan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat dengan menggandeng tokoh tokoh agama dan tokoh masyarakat," kata Haeruddin, kepada tvOne, melalui sambungan telepon, Senin (13/6/2022)
Dengan adanya pembinaan ini, dia berharap masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini terhadap kaum intoleran yang bertentangan dengan Ideologi pancasila, terutama Khilafatul Muslimin.
"Selain pembinaan kepada masyarakat umum, kita juga bina mereka yang sudah terpapar Khilafatul Muslimin. Kita minta dan ajak mereka hentikan aktivitas Khilafatul Muslimin," ucapnya
Ia mengaku bahkan turun langsung membina masyarakat termasuk anggota Khilafatul Muslimin. Pembinaan dilakukan di wilayah Klaten, Brebes, Kebumen, Jepara dan Purbalingga.
"Yang sudah kita bertemu langsung dan lakukan pembinaan yaitu di Kabupaten Klaten. Kemudian di Brebes kita temui tokoh masyarakat dan 10 ormas sudah deklarasi untuk waspada. Komunitas intelijen juga sudah kita rangkul. Kita juga lakukan pembinaan di Kebumen, Jepara dan Purbalingga," terang dia
Ia menyebut lokasi itu dipilih karena ada wilayah yang menjadi basis Khilafatul Muslimin dan juga wilayah rawan gerakan intoleran.
"Ada sekitar 300 an orang yang diduga sebagai anggota gerakan radikalisme. Kita sedang pastikan secara by name by address," jelasnya
Selain di wilayah itu, pembinaan juga akan dilakukan secara merata di semua kabupaten/kota di Jateng. Ia menghimbau masyarakat agar waspada terhadap pergerakan Khilafatul Muslimin dan gerakan radikalisme lainnya.(Dcz/Buz)
Load more