Pemalang, Jawa Tengah - Warga Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, dihebohkan dengan adanya keluarga yang menyimpan jasad mayat anak perempuan nya yang sudah meninggal berbulan-bulan di dalam rumah.
Menurut keterangan Kapolsek Moga, AKP Dibyo Suryanto, pada tvonenews.com, saat ditemui di Mapolsek Moga, Selasa (11/01/2022), membenarkan adanya informasi laporan dari warga terkait dengan keluarga yang menyimpan jasad anaknya.
“ Kami telah menerima laporan dari kepala Desa Plakaran, pada hari Minggu kemarin, bahwa adanya keluarga yang menyimpan jenazah anaknya di dalam rumah, karena warga tidak ada yang berani ke rumah tersebut, kami Muspika mendatangi rumah tersebut dengan didampingi RT dan tokoh agama serta tokoh masyarakat setempat untuk memastikan adanya peristiwa tersebut,” kata AKP Dibyo Suryanto.
“Kita langsung melakukan pengecekan terhadap jasad yang disimpan didalam rumah. Kami juga melibatkan tim medis dan saat dilakukan pengecekan, memang benar ada warga yang meninggal yang masih disimpan di salah satu kamar rumah. Pada saat tim medis mengecek jasad tersebut dan informasi dari medis memastikan korban sudah meninggal dunia sejak beberapa bulan lalu,” lanjutnya.
Diketahui bahwa Korban diketahui bernama Saskia Anggina Ramadani (14), pelajar SMP Kelas 1.
Kapolsek menjelaskan, bahwa sempat bernegosiasi dengan pihak keluarga terkait permintaan warga yang menginginkan jenazah Saskia untuk dimakamkan secara Syariat Islam. Negosiasi dari Muspika dan keluarga sempat berjalan alot, karena pihak keluarga menyakini bahwa jasad Saskia masih bisa hidup kembali.
Salah seorang warga yang ikut bernegosiasi, yaitu Ustaz Zaenuri saat ditemui terpisah di rumahnya, Selasa petang (11/01/2022), membenarkan bahwa dirinya bersama Muspika Moga mendatangi rumah tersebut dan sempat bernegosiasi cukup lama dengan pihak keluarga agar jenazah segera dimakamkan.
“ Ya cukup lama dalam negosiasi dan serta menyadarkan pada pihak keluarga bahwa Saskia Anggina Ramadani sudah meninggal. Ya sekitar 15 menitan. Saya juga menjelaskan perlakuan sebagai umat Islam pada jasad untuk segera dimakamkan sebagaimana mestinya. Alhamdulillah, akhirnya pihak keluarga nmau melakukanya,” kata Ustaz Zaenuri.
Jasad korban kemudian diberlakukan sebagaimana mestinya oleh warga dan muspika dan minggu malam langsung dimakamkan di tempat pemakaman keuarga yang berada di samping rumah.
“Malam itu juga dimakamkan dan warga bertaziah dan mengantarkan ke pemakaman,” tambah Ustaz Zaenuri.
Sedangkan menurut keterangan Camat Moga, Umroni, menjelaskan, bahwa keluarga yang bersangkutan diduga sementara nekat melakukan hal tersebut karena menganut aliran tertentu.
“Ya memang ada, keluarga yang menyimpan jasad anaknya yang sudah meninggal, dan keluarga tersebut menganut aliran tertentu yang meyakini anaknya tersebut belum meninggal," kata Umroni.
Dari rekam medis, diketahui anak yang bersangkutan mengalami sakit TB Paru, sejak enam bulan lalu.
" Menurut catatan medis, bahwa anaknya sudah meninggal sejak dua setengah bulan lebih,” lanjutnya.
Dengan adanya temuan kasus itu, pihaknya kini akan terus melakukan pemantauan dan pembinaan pada warga-warga yang masih menganut aliran tertentu. (Edi Mustofa/Buz)
Load more