Kebumen, tvOnenews.com - Ratusan massa pendukung pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang tidak terima calonnya kalah, melakukan aksi kepung dan menyerang kantor KPUD Kebumen, Jawa Tengah. Massa menganggap ada kecurangan yang dilakukan KPU.
Pasukan Peleton Dalmas Polres Kebumen pun dikerahkan untuk mengamankan situasi. Ratusan massa yang sudah emosi dan beringas menambah panas situasi di Jalan Arumbinang Kebumen.
Peristiwa ini merupakan gambaran simulasi Polisi dalam pengamanan pada Pemilu 2024 mendatang, yang digelar Polres Kebumen di Halaman Mapolres, Jumat (29/9/2023).
Pada tahapan pengamanan Pemilu 2024 nanti, akan ada beberapa eskalasi pengamanan, mulai dari pengamanan dalam situasi kondusif hingga situasi kacau harus dipersiapkan sejak dini.
Salah satunya persiapan pengamanan rangkaian pemilu untuk memastikan pesta demokrasi berjalan dengan aman dan tertib. Pada simulasi ini digambarkan situasi kacau atau memanas.
"Latihan ini untuk menyatukan pola tindak dan pola pikir dalam menghadapi situasi konflik. Selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam menghadapi gangguan nyata pada Pemilu Tahun 2024," jelas Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin saat memimpin jalannya latihan Sispamkota, Jumat (29/9/2023).
Pelatihan sistem pengamanan kota (Sispamkota) dalam rangka antisispasi pemilu 2024. Pada pelatihan, disimulasikan masyarakat melakukan tindakan anarkis dan tidak mengakui hasil pemilu 2024 sehingga Polres Kebumen melakukan tindakan tegas dan terukur untuk mengendalikan situasi.
Simulasi dimulai dari informasi yang diterima Sat Intelkam bahwa sekelompok masyarakat merasa tidak puas sehingga penghitungan suara agar diulang.
Lalu pada adegan berikutnya, Kapolres Kebumen memerintahkan kepada personel agar Gedung KPUD diamankan karena ada pergerakan masyarakat ke sana.
Tak lama kemudian situasi semakin memanas tak terkendali sehingga dilakukan tindakan represiv. Sempat terjadi aksi lempar oleh massa kepada polisi.
"Sehingga kendaraan perintis water cannon diterjunkan untuk membubarkan masa yang semakin bringas," lanjut Kapolres.
Pada situasi itu, masa berhasil dibubarkan. Namun justru timbul masalah baru, masyarakat yang kurang puas melakukan pengrusakan di tempat lain dan mengganggu ketertiban umum dengan melakukan penjarahan.
Kapolres selanjutnya memerintahkan Tim Penanggulangan Anarkis Polres Kebumen untuk mengamankan para pelaku dengan melakukan tindakan represiv.
Tak berselang lama, tim berhasil melumpuhkan pelaku sehingga situasi dapat benar-benar bisa kembali kondusif secara berangsur.
"Dari simulasi ini, kita menginventarisir kebutuhan sarana dan prasarana yang dimiliki guna mendukung pelaksanaan pengamanan pemilu tahun 2024. Selanjutnya tercapainya pengetahuan dan pemahaman dalam menghadapi dinamika konflik dan gangguan nyata pada Pemilu Tahun 2024," pungkas AKBP Burhanuddin.
Meski telah dilakukan simulasi, Kapolres Kebumen berharap agar situasi kamtibmas selama tahapan Pemilu di Kebumen benar-benar kondusif.
Dengan latihan simulasi yang dilakukan bisa dijadikan bahan referensi manakala terjadi situasi kontijensi selama tahapan Pemilu 2024. (wkn/buz)
Load more