Jakarta - Pemerintah dinilai hanya mengambil langkah mudah dengan munculnya rencana kenaikan BBM jenis pertalite dan juga solar serta tarif dasar listrik atas dalih meringankan beban Apbn. Kementerian ESDM sebelumnya menyebut dengan adanya penyesuaian tarif untuk listrik saja itu akan menghemat kompensasi atau subsidi pemerintah hingga 16 triliun rupiah.
Rencana jangka pendek pemerintah yang akan menyesuaikan harga BBM jenis pertalite dan solar serta tarif dasar listrik pada akhir tahun ini disebut bertujuan untuk meringankan beban APBN terhadap subsidi energi. Namun, rencana itu seolah menambah beban pada masyarakat yang sudah dikenakan berbagai macam kenaikan tarif dan harga mulai dari naiknya PPN menjadi 11% naiknya BBM jenis Pertamax sehingga mahalnya sejumlah komoditas yang berdampak pada harga sembako.
Pengamat energi menilai rencana kenaikan harga BBM jenis pertalite dan solar merupakan langkah mudah yang diambil pemerintah dan justru akan menambah sulit masyarakat. Ia menilai ada langkah lain yang bisa dilakukan pemerintah jika tujuannya meringankan APBN.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengisyaratkan akan adanya kenaikan harga BBM jenis solar dan pertalite hingga tarif dasar listrik dalam rapat kerja dengan komisi 7 DPR dengan penyesuaian tarif listrik saja. Arifin meyakini akan menghemat kompensasi atau subsidi pemerintah hingga 16 triliun rupiah. (adh)