Kutai Barat, Kalimantan Timur - Warga Kampung pedalaman Kutai Barat, Kalimantan Timur gusar dengan tindakan penggusuran lahan oleh salah satu perusahaan perkebunan sawit. Warga tidak terima karena akses jalan mereka diputus hingga menggusur makam leluhur mereka.
Warga Kampung Besiq, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat yang berbatasan langsung dengan provinsi Kalimantan Tengah ini terus dihantui rasa cemas atas tindakan yang dilakukan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di daerah tersebut.
Akses jalan warga diputus dengan menggali lobang besar sehingga warga kesulitan melintasi jalan menuju rumah hingga ke perkebunan. Untuk pulang ke rumah mereka harus memutar masuk di antara pohon sawit yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan jenis apapun.
"Jadi kami mau tak mau lewat sawitan (pepohonan sawit) itu dan sampai anak saya jatuh keseleo," ungkap Syahrin, salah satu warga kampung Besiq.
Ia sendiri tak tahu menahu apa alasan perusahaan sawit tega memutus akses jalan tersebut. Akibatnya, Syahrin dan warga lainnya kesulitan saat akan beraktivitas dan membeli kebutuhan di ibu kota kabupaten.
Tidak hanya itu, saat ini jaringan penerangan listrik diputus. Warga hanya bisa pasrah lantaran tidak ingin digusur dan lahan mereka dikuasai oleh perusahaan tanpa ada ganti rugi.
Kampung Besiq merupakan kampung terdalam di kabupaten Kutai Barat atau 96,5 km dari Sendawar, ibu kota Kabupaten Kutai Barat. (afr)