Yogyakarta, tvOnenews.com – Kawasan Malioboro, Yogyakarta, diprediksi akan dipadati hingga 500 ribu pengunjung pada malam pergantian tahun baru.
Lonjakan wisatawan ini meningkat signifikan dibandingkan hari-hari sebelumnya selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang rata-rata mencatat 50 ribu hingga 100 ribu pengunjung per hari.
Prediksi tersebut disampaikan oleh pengelola kawasan melalui UPT Malioboro dengan mengacu pada data kunjungan harian di Teras malioboro.
Malioboro dan kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta diperkirakan menjadi pusat keramaian saat malam pergantian tahun.
Meski demikian, Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan tidak ada agenda hiburan khusus pada malam tahun baru. Kebijakan ini tertuang dalam surat edaran Pemkot Yogyakarta sebagai bentuk empati terhadap korban bencana alam di Aceh dan sejumlah wilayah di Sumatera.
Polda Daerah Istimewa Yogyakarta melarang penyalaan kembang api, petasan, maupun mercon, serta meniadakan konvoi kendaraan dan panggung hiburan musik yang berpotensi menimbulkan euforia berlebihan.
Perayaan malam tahun baru diarahkan pada kegiatan yang lebih tertib dan bernuansa doa bersama.
Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta juga menyiapkan rekayasa lalu lintas dengan penutupan jalan secara bertahap mulai pukul 18.00 WIB. Arus kendaraan dari arah Tugu Pal Putih akan dialihkan menuju kawasan Kridosono dan Jalan Mataram.
Selain itu, pengurangan arus kendaraan dilakukan di Simpang Gondomanan dan Simpang Rumah Sakit PKU Muhammadiyah guna mengurai kemacetan menuju Malioboro dan Titik Nol Kilometer.
Sementara itu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyebutkan sejumlah hotel yang biasanya menggelar pesta kembang api kini mengalihkan kegiatan malam tahun baru ke acara doa bersama serta donasi dan penggalangan dana.
Pemerintah daerah dan aparat keamanan mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk mematuhi aturan yang berlaku serta menjaga ketertiban selama perayaan malam pergantian tahun baru di Yogyakarta.