Jakarta, tvOnenews.com - Proses identifikasi korban kebakaran gedung Terazone di Jakarta Pusat masih terus dilakukan oleh tim gabungan kepolisian dan DVI Polri.
Hingga siang ini, sepuluh jenazah telah berhasil diidentifikasi, sementara sisanya masih dalam proses pencocokan data.
Tim menyatakan proses identifikasi dilakukan melalui data ante-mortem di Posko DVI dengan mencocokkan temuan medis dari kamar jenazah. Kedua tim kemudian melakukan rekonsiliasi sebelum hasil identifikasi dipastikan.
Petugas menegaskan bahwa beberapa jenazah masih belum dapat diidentifikasi karena kondisi tubuh yang terdampak dan membutuhkan pemeriksaan lanjutan.
Pihak kepolisian memastikan bahwa jumlah korban meninggal tetap 22 orang setelah penyisiran menyeluruh oleh Damkar dan Polres Metro Jakarta Pusat di seluruh lantai, termasuk area lift dan jalur evakuasi.
Tidak ditemukan korban tambahan di dalam gedung. Dari total korban, tujuh berjenis kelamin laki-laki dan lima belas perempuan.
Tim dvi juga menjelaskan bahwa sebagian besar korban meninggal akibat paparan gas karbon monoksida. Temuan ini diperkuat oleh hasil pemeriksaan medis terhadap kondisi jenazah serta pemeriksaan darah yang menunjukkan kadar karbon monoksida tinggi.
Gas beracun tersebut diduga terbentuk dari proses pembakaran di area sumber api, meski penyebab pasti masih menunggu hasil penyelidikan lengkap terkait material yang terbakar di lokasi.
Petugas menekankan bahwa identifikasi dilakukan secepat mungkin untuk mencegah kerusakan jenazah yang dapat menghambat proses. Pemeriksaan sidik jari dan ciri medis menjadi metode utama dalam tahap yang masih berjalan ini.
Proses identifikasi diperkirakan berlanjut hingga seluruh jenazah berhasil dikenali dan dapat diserahkan kepada keluarga masing-masing.