FIFA Percaya Indonesia Jadi Tuan Rumah FIFA Series 2026 Meski Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026?
- REUTERS/Stringer
tvOnenews.com - Penunjukan Indonesia sebagai salah satu tuan rumah FIFA Series 2026 datang pada momen yang menarik sekaligus krusial. Setelah Timnas Indonesia dipastikan gagal melaju ke Piala Dunia 2026 ketika masih ditangani Patrick Kluivert, publik menyoroti arah baru pembinaan sepak bola nasional.
Kegagalan tersebut menyisakan banyak evaluasi, baik dari sisi taktik, mental, hingga kualitas pertandingan yang dihadapi skuad Garuda.
Dalam konteks itu, hadirnya kepercayaan langsung dari FIFA untuk menjadi tuan rumah sebuah turnamen resmi internasional pada tahun depan memberikan peluang besar untuk memulai kembali fondasi pengembangan Timnas.
Ketika tim nasional berada dalam tahap rekonstruksi, ajang seperti FIFA Series 2026 dapat menjadi titik balik yang signifikan.
Dengan menghadirkan lawan dari berbagai konfederasi, Indonesia memiliki kesempatan membangun pengalaman melawan tim-tim dengan kultur sepak bola berbed, sesuatu yang jarang didapatkan dalam kalender pertandingan biasa.
- PSSI
Karena itu, penunjukan sebagai tuan rumah bukan hanya bentuk pengakuan FIFA atas kemampuan Indonesia menggelar ajang besar, tetapi juga peluang emas memulihkan momentum usai kegagalan menuju Piala Dunia.
PSSI menyambut keputusan FIFA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah FIFA Series 2026 dengan apresiasi penuh.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa penunjukan ini adalah bentuk penghargaan kepada Indonesia.
“Indonesia resmi diberikan kepercayaan menjadi tuan rumah ajang FIFA Series tahun depan. Alhamdulilah sekali lagi kita mendapat mandat menyelenggarakan turnamen resmi FIFA,” kata Erick.
FIFA Series sendiri pertama digelar pada 2024 sebagai proyek percontohan dan semula bernama FIFA World Series.
Turnamen ini dijadwalkan berlangsung dua tahun sekali dan menghadirkan pertandingan antarnegara dari berbagai konfederasi.
Untuk edisi 2026, FIFA merencanakan pelaksanaan turnamen pada jendela FIFA Matchday bulan Maret 2026.
Selain Indonesia, FIFA menunjuk tujuh negara lain sebagai tuan rumah, yaitu Australia, Azerbaijan, Kazakhstan, Mauritius, Puerto Riko, Rwanda, dan Uzbekistan. Masing-masing tuan rumah akan diisi pesertanya oleh negara-negara dari konfederasi berbeda.
Meski FIFA belum merilis daftar tim undangan, pada edisi 2024 setiap lokasi turnamen menampilkan empat negara dengan format mini turnamen, di mana masing-masing tim memainkan tiga pertandingan.
Erick Thohir kembali menegaskan apresiasinya kepada FIFA dalam rilis resmi PSSI pada Jumat (21/11) malam.
“Saya mengapresiasi kepercayaan yang kembali diberikan FIFA kepada Indonesia. Ini menunjukkan, FIFA melihat antusiasme federasi dan juga suporter Indonesia yang serius membangun sepak bola serta mampu menjadi tuan rumah event berskala global,” ujarnya.
FIFA kemudian menjelaskan lebih rinci tentang konsep FIFA Series 2026. Dalam pernyataannya, FIFA menulis.
“Turnamen ini memberikan tim-tim nasional dari kontinen berbeda suatu platform unik untuk berkompetisi dan berkoneksi di luar batas-batas tradisional konfederasi.”
Turnamen ini menjadi implementasi penuh pertama setelah edisi pilot FIFA Series tahun 2024, termasuk untuk sepak bola putri.
Pada edisi percontohan, FIFA mempertemukan tim-tim dari konfederasi berbeda dalam satu kompetisi mini. Contohnya, FIFA Series: Mesir mempertemukan Kroasia (UEFA), Mesir (CAF), Selandia Baru (OFC), dan Tunisia (CAF).
Sementara FIFA Series: Azerbaijan menghadirkan Azerbaijan (UEFA), Bulgaria (UEFA), Mongolia (AFC), dan Tanzania (CAF). Dalam format tersebut, masing-masing tim bermain dua kali, dan klasemen akhir ditentukan oleh perolehan poin.
- Instagram @patrickkluivert9
Indonesia disebut akan menerima peserta dari lima konfederasi di luar Asia pada edisi 2026. Nama-nama peserta akan diumumkan langsung oleh FIFA dalam waktu dekat.
Menurut FIFA, keuntungan dari FIFA Series bukan hanya aspek teknis pertandingan, tetapi juga peluang komersial serta pertukaran budaya antarnegara.
Turnamen ini dirancang untuk memberi pengalaman kompetitif layaknya turnamen besar, terutama bagi negara-negara yang masih dalam tahap pembangunan sepak bola.
Erick Thohir menegaskan bahwa ajang ini adalah kesempatan penting untuk meningkatkan kualitas Timnas Indonesia.
“Kesempatan ini penting bagi pemain, pelatih, hingga pengembangan strategi permainan Timnas Indonesia,” ujarnya.
Indonesia diharapkan bisa memaksimalkan momentum ini untuk memperbaiki kualitas permainan dan mempersiapkan skuad Garuda menghadapi agenda internasional yang lebih besar ke depannya.
Dengan dukungan FIFA, antusiasme suporter, serta peluang tampil melawan tim kuat dari berbagai benua, FIFA Series 2026 bisa menjadi awal kebangkitan baru sepak bola Indonesia. (udn)
Load more