Setelah Resmi Gabung Timnas Indonesia, Wak Haji Ragnar Oratmangoen Baru Jujur soal Ketidaksukaannya pada Indonesia, Sebenarnya...
- dok.kolase tvOnenews.com
tvOnenews.com - Nama Ragnar Oratmangoen sedang ramai jadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola Indonesia.
Penyerang berdarah Indonesia-Belanda ini mencuri perhatian publik setelah tampil impresif membela Skuad Garuda dalam laga melawan Australia baru-baru ini.
Aksinya yang gesit, dribel mematikan, dan kontribusinya di lini serang membuatnya dielu-elukan oleh suporter Tanah Air.
- Facebook - FCV Dender
Tak heran, kini ia mendapat julukan khas dari fans, Wak Haji.
Dalam sebuah wawancara terbaru bersama Podcast Sport77 Official, Ragnar tampil santai namun penuh rasa syukur.
Bersama host Mamat Alkatiri dan Riphan Pradipta, ia berbagi kisah tentang keputusannya bergabung dengan Timnas Indonesia hingga kesan pertamanya terhadap negeri leluhurnya.
"Tentu saya sangat senang, karena saya telah menentukan keinginan saya untuk bermain bersama Timnas," ungkap Ragnar saat ditanya dalam kanal YouTube Sport77 Official.
Ragnar menegaskan bahwa tak perlu berpikir dua kali ketika tawaran membela Indonesia datang kepadanya.
Baginya, ini bukan sekadar panggilan, tapi sebuah kehormatan yang tak ternilai.
- Instagram/@0ratmangoen
"Ketika mereka memanggilmu, selalu menjadi sebuah kehormatan dan saya sangat senang, saya sangat bersemangat dan sangat menunggunya," lanjutnya.
"Saya sudah lebih dulu tahu, jika mereka memintaku tiga tahun lalu saya juga akan bilang hal yang sama," tambah pemain yang kini mulai jadi andalan Shin Tae-yong itu.
Ragnar memang menjadi salah satu dari deretan pemain keturunan Indonesia yang memilih menyeberang membela Merah Putih.
Meski lama menetap dan berkembang di Belanda, ia menunjukkan semangat tinggi dalam proses naturalisasi serta rasa bangga atas identitas barunya sebagai bagian dari Timnas Indonesia.
Namun yang menarik, dalam perbincangan hangat tersebut, Ragnar justru blak-blakan mengungkap sisi jujurnya soal Indonesia, terutama Jakarta.
Komentarnya sempat mengundang tawa, namun juga memperlihatkan kejujuran seorang pemain yang kini perlahan menyatu dengan kultur lokal.
"Apa kamu menyukai Jakarta?" tanya sang host.
"No, hanya karena kemacetannya, dan juga udaranya hangat tapi tidak ada matahari," jawab Ragnar sambil tertawa.
Load more