Tak Tahan Lagi, Pelatih Belanda Akhirnya Bongkar Alasan Banyak Pemain Naturalisasi Lebih Pilih Bela Timnas Indonesia: Jujur Saja, Mereka...
- Istimewa/AFC
tvOnenews.com - Kekalahan telak Timnas Indonesia dari Australia dengan skor 1-5 dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 kembali membuka luka lama dan memantik kritik tajam dari berbagai penjuru.
Salah satu yang paling blak-blakan datang dari Robert Maaskant, pelatih Helmond Sport, klub asal Belanda yang bermain di Eerste Divisie.
Dalam podcast bertajuk 'De Maaskantine' yang tayang di kanal YouTube Sportnieuws, Maaskant menyampaikan kritik pedas soal strategi naturalisasi yang diterapkan Indonesia.
- Instagram Robert Maaskant / Patrick Kluivert
"Sekarang ada sepuluh pemain Belanda di starting line-up Indonesia. Namun, Australia yang sudah terbiasa bermain di Piala Dunia tetap terlalu kuat," kata Maaskant, dikutip dari Sportnieuws.
Maaskant menyindir bahwa meski para pemain keturunan itu banyak bermain di liga top seperti Eredivisie, hasil di lapangan masih jauh dari ekspektasi.
Menurutnya, strategi naturalisasi yang dikebut saat ini belum menunjukkan dampak nyata dalam mengangkat level permainan Timnas Indonesia.
"Sensasinya terlalu dibesar-besarkan. Kita bahkan tidak mengenal tim ini dan hampir tidak pernah melihat mereka bermain," lanjutnya.
- Istimewa/PSSI
Maaskant juga menyinggung kekalahan sebelumnya saat Indonesia dibantai Irak 1-5 pada November 2023.
Dua hasil memalukan ini disebutnya sebagai bukti nyata bahwa naturalisasi saja tidak cukup—apalagi tanpa ikatan chemistry yang kuat di dalam tim.
Lebih tajam lagi, Maaskant mempertanyakan motivasi para pemain keturunan Belanda yang kini membela Merah Putih.
"Mari kita jujur saja. Para pemain ini tidak akan memilih Indonesia jika mereka memiliki peluang bermain di tim nasional Belanda," tegas Maaskant tanpa basa-basi.
- AFC
Ia memang mengakui ada beberapa pemain yang tampil solid di Eredivisie. Tapi menurutnya, standar itu belum cukup untuk bersaing di level internasional.
"Mereka adalah pemain bagus di Eredivisie, tapi tentu saja grup itu tidak ada apa-apanya di level internasional," sambungnya.
Komentar pedas ini otomatis jadi bahan renungan bagi pelatih anyar Timnas Indonesia, Patrick Kluivert.
Load more