Sepanjang Sejarah, Ternyata 5 Striker ini yang Tergolong Paling Produktif bagi Timnas Indonesia, Cetak Gol Paling Banyak Siapa ya?
- instagram instagram/@bepe20
tvOnenews.com - Dalam beberapa tahun terakhir, Timnas Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menemukan striker lokal yang tajam dan konsisten mencetak gol.
Para pelatih Tim Garuda sering kali mengeluhkan kurangnya striker andal yang mampu menjadi mesin gol utama di kompetisi internasional.
Dominasi pemain asing di daftar pencetak gol terbanyak Liga Indonesia menjadi salah satu penyebab utamanya.
Striker lokal kesulitan bersaing dengan pemain impor yang memiliki fisik dan teknik mumpuni.
Hanya beberapa nama seperti Boaz Solossa dan Cristian Gonzales yang mampu menembus dominasi pemain asing dalam perburuan gelar top scorer di kompetisi domestik.
Boaz tercatat tiga kali menjadi pencetak gol terbanyak di kompetisi elite Indonesia, sedangkan Gonzales yang semula berstatus pemain asing sebelum dinaturalisasi pada 2010 mengoleksi lima gelar top scorer.
Situasi ini mencerminkan betapa sulitnya striker lokal bersaing dalam ketatnya persaingan di kompetisi Tanah Air.
Namun, sejarah mencatat bahwa Indonesia pernah memiliki sejumlah striker lokal yang menjadi mesin gol andalan Timnas Indonesia di berbagai ajang internasional.
Mereka tidak hanya tajam di level domestik, tetapi juga tampil impresif saat membela Merah Putih di pentas Asia.
Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah lima striker Timnas Indonesia paling produktif sepanjang masa:
1. Soetjipto Soentoro
Soetjipto Soentoro adalah salah satu penyerang legendaris yang mencetak sejarah bersama Timnas Indonesia.
- facebook.com/thaifootballcyclopedia
Lahir di Jakarta, Soetjipto menimba ilmu sepak bola di Persija Jakarta sebelum dipanggil memperkuat Timnas Indonesia di usia 16 tahun.
Soetjipto dikenal karena ketajamannya di depan gawang dan insting mencetak gol yang tajam. Salah satu momen terbaiknya adalah saat Piala Yunior Asia 1959, di mana ia menjadi top scorer dengan 14 gol, termasuk kemenangan telak atas Taiwan (14-0) dan Jepang (13-1).
Kemampuannya bahkan menarik perhatian klub Bundesliga Jerman, Werder Bremen, yang menawarkan kontrak setelah Soetjipto tampil gemilang dalam laga uji coba melawan mereka pada 1965. Namun, tawaran tersebut ditolak oleh manajemen timnas saat itu.
Setelah pensiun sebagai pemain, Soetjipto sempat menjadi pelatih dan terlibat dalam pengembangan sepak bola usia muda di Indonesia. Soetjipto tercatat sudah mengoleksi 57 Gol dari 68 Laga.
Load more