Omongan Emil Audero Terbukti Setelah Arsenal Gagal ke Liga Champions, Mikel Arteta Sampai Kesal Setengah Mati
- Instagram @emil_audero
Jakarta, tvOnenews.com - Hal yang pernah dibicarakan oleh kiper Timnas Indonesia, Emil Audero, terbukti setelah Arsenal gagal ke Liga Champions hingga Mikel Arteta merasa kesal setengah mati.
Pada Kamis (8/5/2025) dini hari WIB, Arsenal bertandang ke Parc des Princes untuk menghadapi Paris Saint-Germain pada leg kedua semifinal Liga Champions.
The Gunners perlu membalikkan keadaan setelah tertinggal 0-1 akibat gol tunggal Ousmane Dembele pada leg pertama.
- Instagram/@psg
Di leg kedua, Arsenal sejatinya sempat mendominasi, namun kegemilangan Gianluigi Donnarumma di bawah mistar membuat frustrasi Bukayo Saka dan kolega.
PSG justru membuka skor lebih dulu melalui Fabian Ruiz, yang digandakan oleh Achraf Hakimi di babak kedua.
Gol Saka hanya memperkecil ketertinggalan dan Arsenal tetap tidak mampu mengejar agregat 1-3 untuk dua leg.
Selama dua leg, pelatih Arsenal, Mikel Arteta, menganggap bahwa timnya tampil sebagai yang terbaik.
- UEFA Official
Namun, kegemilangan Gianluigi Donnarumma di bawah mistar membuatnya sangat frustrasi hingga akhir.
“Ketika Anda melihat kepada dua laga, pemain terbaik mereka di lapangan adalah kiper mereka, dia telah menjadi pembeda bagi mereka dalam duel ini,” kata Arteta, dilansir dari Daily Mail.
Sang pelatih asal Spanyol merasa bahwa The Gunners seharusnya sudah unggul 3-0 sejak menit ke-20, namun mereka justru pada akhirnya tersingkir.
“Setelah 20 menit, itu harusnya sudah 3-0. Ada sesuatu yang ekstra yang perlu Anda lakukan dan itu tidak terjadi,” tutur Arteta.
- UEFA Official
“Kami sangat dekat dan selama periode panjang di kedua laga, kami jauh lebih baik ketimbang mereka, namun kami tidak berhasil dan itu menyakitkan,” tambahnya.
Performa gemilang Donnarumma sudah pernah membuat Emil Audero gagal bersaing di Timnas Italia.
Jauh sebelum memutuskan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan kini menjadi kiper Timnas Indonesia, Audero merupakan kiper potensial di tim junior Italia.
Dia bermain di Timnas Italia U-21 hingga 2019, namun gagal naik ke tim senior karena banyak pesaing yang lebih hebat, termasuk Donnarumma.
Load more