EKSKLUSIF! Cerita Jordi Amat Jadi ‘Musafir’ Bareng Persija, Sosok Pelatih Baru Timnas Indonesia dan Wejangan Buat Garuda Muda di Piala Dunia U-17
- tvOnenews/Ilham Giovani Pratama
Sebagai catatan, Persija Jakarta sudah cukup lama tak tampil di markas kebanggaan mereka, Jakarta International Stadium (JIS). Terakhir kali tim berjuluk Macan Kemayoran itu bermain di kandang sendiri terjadi pada 14 September lalu saat menjamu Bali United, yang berakhir imbang 1-1.
Sejak laga tersebut, Rizky Ridho dan kawan-kawan harus melakoni empat pertandingan tandang beruntun. Situasi semakin pelik ketika menghadapi PSBS Biak, yang sejatinya dijadwalkan sebagai laga kandang bagi Persija.
- tvOnenews.com - Ilham Giovanni
Namun, Macan Kemayoran terpaksa menjadi “tim musafir” dengan menjamu PSBS di Stadion Manahan, Solo. Hal itu terjadi karena kondisi rumput di JIS dikabarkan belum sepenuhnya siap untuk menggelar pertandingan resmi.
Pesan untuk Garuda Muda: Dukung, Bukan Tekan
Perbincangan pun mengalir ke panggung dunia. Saat Timnas U-17 bersiap tampil di Piala Dunia, Jordi mengingatkan agar publik tak memberi tekanan berlebihan kepada para pemain muda tersebut. “Saya pikir kita harus menikmati momen ini,” tegasnya.
Bek berusia 32 tahun itu kemudian bernostalgia. “Saya masih ingat ketika bermain di Piala Dunia U-17 di Nigeria bersama Spanyol. Itu pengalaman yang luar biasa, dan saya masih berhubungan dengan banyak rekan setim waktu itu,” ujarnya.
Baginya, dukungan tanpa syarat jauh lebih berarti daripada kritik. “Kita harus mendukung mereka, bukan memberi tekanan. Itu satu-satunya hal terbaik yang bisa kita lakukan dari jauh,” ucapnya penuh makna.
Meneropong Kursi Panas dan Standar Profesional Timnas
Dari level junior, topik pun beralih ke senior. Kursi pelatih Timnas Indonesia masih kosong pasca mundurnya Patrick Kluivert. Jordi memandang situasi ini dengan kacamata profesional.
“Yang pasti mereka (PSSI) berusaha mencari solusi terbaik. Sangat sulit menemukan pelatih yang tepat, yang pas untuk Indonesia. Ini bukan tugas yang mudah,” ujarnya diplomatis.
- Instagram @rizkyridhoramadhani
Meski tim senior gagal lolos ke Piala Dunia, ia memberi apresiasi besar pada pelatih sebelumnya yang telah meletakkan fondasi penting. “Patrick melakukan pekerjaan yang sangat baik. Saya bisa melihat bahwa kita meningkat pesat sejak awal. Saya pikir tim nasional mengambil langkah besar dalam hal profesionalisme,” jelasnya. “Anda bisa merasakannya saat berada di dalam tim nasional. Semuanya sangat profesional, dan standar-standar ini sangat penting. Saya harap pelatihnya nanti bisa cocok dengan ide dan semangat kami untuk membela Indonesia,"
Load more